Hajra Yansa
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Identifikasi Praktik dan Hambatan Guru dalam Asesmen Kognitif Matematika di Masa Pandemi COVID-19 Yansa, Hajra; Retnawati, Heri
Jurnal Elemen Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Elemen
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify teachers' practices and barriers in carrying out a cognitive mathematics assessment during the COVID-19 pandemic. The type of research used is an online survey using a google form, which is spread over ten days via WhatsApp. This survey uses a qualitative approach. The research instrument was constructed from a pocketbook of periodic diagnostic assessment. A total of 78 primary to secondary school teachers from various regions in Indonesia participated. Data analysis was done descriptively, while data from open questions were analyzed using Atlasti 9. The study results present the practice of cognitive assessment regularly carried out by online-based mathematics teachers in high-grade elementary schools to secondary schools. In contrast, low-grade elementary schools are conducted by home visit. In practice, teachers experience several obstacles: the validity of the answers, limited time in the assessment, barriers from students themselves, and facilities. These obstacles cause the assessment results not to describe the cognitive level in-depth or provide valid and reliable information regarding students' achievement.
TINJAUAN SOSIOKULTURAL MAKNA FILOSOFI TRADISI UPACARA ADAT MACCERA MANURUNG SEBAGAI ASET BUDAYA BANGSA YANG PERLU DILESTARIKAN (Desa Kaluppini kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan) Nur Rahma; Hajra Yansa; Hamsir Hamsir
JURNAL PENA Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.985 KB)

Abstract

 Kebudayaan adalah warisan leluhur atau aset bangsa berupa hasil karya manusia yang harus dijaga dan dilestarikan agar eksistensinya tetap berkembang  diantara kebudayaan asing yang masuk. Salah satu bentuk kebudayaan yang tetap dijaga kelestariannya oleh setiap suku bangsa adalah upacara tradisional atau upacara adat. Tetapi tidak bisa dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masuknya pengaruh modernisasi mengakibatkan tatanan nilai-nilai tradisi dalam masyarakat semakin luntur. Salah satu tradisi upacara adat di Sulawesi Selatan yang mulai pudar di kalangan masyarakat yaitu tradisi upacara adat maccera manurung pada masyarakat Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Maccera manurung merupakan tradisi upacara adat kuno yang dilaksanakan satu kali selama delapan tahun dan upacara ini telah dilaksanakan beratus tahun yang lalu. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui makna filosofi yang terkandung dalam serangkaian  tradisi upacara adat maccera manurung serta proses pelaksanaannya. Penelitian ini dilaksanakan di desa Kaluppini Kabupaten Enrekang. Peneliti menggunakan jenis penelitian etnografi dengan pendekatan kualitatif, Informan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik  purposive random sampling. Informan dalam penelitian ini adalah Masyarakat Desa Kaluppini Sulawesi Selatan dan tokoh adat yang mengetahui persis cara pelaksanaan upacara adat maccera manurung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Proses upacara maccera manurung dilaksanakan selama empat hari yang dimulai pada hari jumat sampai dengan hari senin. Pelaksanaannya dimulai mappabangun tanah, macce’do mayang, ma’ peong, ma’sodi gandang, Liang Wai, sipallolongana atau biasa na bilang orang disini Tuna’ ada sola Matalunna.(2) Makna filosofi yang terkandung dalam tradisi upacara adat Maccera Manurung dalam setiap tahapan pelaksanaanya. (a) Ma’pabangun tanah, masyarakat Massenrempulu meyakini tanah adalah inti dari seluruh jagad dan di maksudkan sebagai doa dalam menghadapi delapan tahun yang akan datang. (b) liwang wai pengambilan air dewata dan penentu nasib (c)  maccedo mayang sebagai keselamatan pelaksanaannya. Kata kunci: Makna Filosofi, Tradisi Upacara Adat, Maccera Manurung
UANG PANAI’ DAN STATUS SOSIAL PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA SIRI’ PADA PERKAWINAN SUKU BUGIS MAKASSAR SULAWESI SELATAN Hajra Yansa; Yayuk Basuki; M. Yusuf K.; Wawan Ananda Perkasa
JURNAL PENA Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.157 KB)

Abstract

Salah satu Tradisi adat yang kian hari mencuat di pemberitaan media dan perbincangan masyarakat dari kalangan anak-anak hingga orang tua yaitu tradisi uang panai’ Tradisi ini sangat unik dan hanya dimiliki oleh suku Bugis Makassar hingga terciptanya film uang panai’ yang terinspirasi pada tradisi uang panai’ yang menimbulkan berbagai macam persepsi masyarakat dari kalangan suku Bugis Makassar dan Masyarakat luar. Selain itu tradisi ini juga menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial salah satunya silariang (Kawin Lari).Tingginya uang panai’ yang ditetapkan dijadikan sebagian masyarakat sebagai ajang gengsi dan ajang menunjukan status sosial. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikemukakan bahwa uang panai’ saat ini kian hari menjadi persyaratan yang wajib ada dipernikahan Suku Bugis Makassar khususnya masyarakat Desa Ara Kecamatan Bonto Bahari Kab. Bulukumba. Fenomena ini harus dicermati oleh pemerintah dan semua kalangan masyarakat agar Seluruh masyarakat memahami makna dan nilai yang terkandung dari uang panai.’ Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian uang panai’ dan status sosial perempuan dalam perspektif budaya siri’ pada perkawinan Suku Bugis Makassar. Penelitian ini akan membahas makna dan nilai uang panai’ adat dalam menentukan status sosial perempuan Bugis Makassar dalam perspektif budaya siri’. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dengan, penentuan jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan keabsahan data.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut (1) studi Pustaka, (2) Observasi, (3) wawancara dengan informan dan (4) dokumentasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu (1) status sosial perempuan sangat menentukan tinggih dan rendahnya uang panai’. Status sosial tersebut meliputi Ketuurunan Bangsawan, Kondisi fisik, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan dan Status Ekonomi perempuan.Saat ini uang panai’ sudah dianggap sebagai siri’ atau harga diri seorang perempuan dan keluarga. (2) Nilai yang terkandung dalam uang panai’ yaitu nilai sosial, nilai kepribadian, nilai pengetahuan dan nilai religious. Kata Kunci: Uang Panai’, Status Sosial Perempuan, Budaya Siri’
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 GOWA Hajra Yansa
JURNAL PENA Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.945 KB)

Abstract

ABSTRAK            Jenis penelitian ini adalah  penelitian pra-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe make a match  pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Gowa Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini mengacu pada tiga kriteria keefektifan pembelajaran yaitu hasil belajar matematika siswa tuntas dan meningkat, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika, dan respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe make a match. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design, yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding (kontrol). Sampel penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 1 Gowa sebanyak 31 orang sebagai kelas yang diterapkan model kooperatif tipe make a match. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Skor rata-rata tes hasil belajar matematika siswa melalui model kooperatif tipe make a match adalah 86,93%.  (2) Rata-rata persentase aktivitas siswa untuk setiap indikator mencapai kriteria efektif, yaitu 81,93%.(3) Angket respon siswa menunjukkan bahwa respon positif siswa terhadap model kooperatif tipe make a match  yaitu 90,83%, dan mencapai kriteria efektif. Hasil analisis inferensial menunjukan bahwa: (1) uji normalitas posttest dengan nilai Pvalue=0,07 α =0,05 dan uji normalitas gain dengan nilai Pvalue=0,2 α =0,05 berdistribusi normal. (2) Pengujian hipotesis terdiri dari (a) ketuntasan klasikal postest telah tercapai dengan  Zhitung =3,36 Ztabel= 1,645 maka Ho ditolak, (b) peningkatan hasil belajar matematika siswa sudah tercaoai dengan nilai pvalue = 0,000   α = 0,05 maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe make a match efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Gowa.  Kata Kunci: Efektivitas Pembelajaran Matematika,Model  Kooperatif  Tipe Make A Match
SEA WATER FILTER WITH CIRCLE METHOD UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GARAM BERYODIUM MENUJU PENCAPAIAN SWASEMBADA GARAM NASIONAL YANG BERKELANJUTAN Hajra Yansa; Desi Hadi Sandi; Nur Indah Umra
JURNAL PENA Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.555 KB)

Abstract

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang telah dilakukan secara bertahap mulai KTT ASEAN di Singapura pada tahun 1992. Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas  perekonomian di kawasan ASEAN, serta diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi antar negara ASEAN. Konsekuensi atas kesepakatan MEA tersebut berupa aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal. Hal-hal tersebut tentunya dapat berakibat positif atau negative bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu dari sisi pemerintah juga dilakukan strategi dan langkah-langkah agar Indonesia siap dan dapat memanfaatkan momentum MEA. Indonesia harus memiliki sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam hal ini garam. Oleh karena itu, penulis mengajukan konsep sea water filter with circle method untuk mewujudkan swasembada garam nasional yang berkelanjutan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang akan menaikkan kualitas dan kuantitas produksi garam di tahun 2015. Sea water filter with circle merupakan teknologi sederhana untuk menghilangkan endapan kotoran pada air laut tanpa menghilangkan kandungan garamnya (NaCL). Prinsip dasar dari proses pembuatan garam yang dilakukan adalah menghasilkan garam yang kualitasnya lebih baik. Selain itu, metode yang di guanakan yaitu membuat saluran berbentuk lingkaran dengan tujuan mempercepat proses penguapan air laut sehingga saat tiba dipetak penampungan sudah mencapai (20 Be°). Sea water filter with circle method memberikan manfaat baik dari aspek peningkatan perekonomian, aspek industry, kandungan yodium, aspek lahan pertanian garam dan tentunya untuk mewujudkan swasembada garam nasional berkelanjutan. Kata Kunci: Garam Beryodium, Sea Water Filter
Identifikasi Praktik dan Hambatan Guru dalam Asesmen Kognitif Matematika di Masa Pandemi COVID-19 Hajra Yansa; Heri Retnawati
Jurnal Elemen Vol 7, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v7i1.2585

Abstract

This study aims to identify teachers' practices and barriers in carrying out a cognitive mathematics assessment during the COVID-19 pandemic. The type of research used is an online survey using a google form, which is spread over ten days via WhatsApp. This survey uses a qualitative approach. The research instrument was constructed from a pocketbook of periodic diagnostic assessment. A total of 78 primary to secondary school teachers from various regions in Indonesia participated. Data analysis was done descriptively, while data from open questions were analyzed using Atlasti 9. The study results present the practice of cognitive assessment regularly carried out by online-based mathematics teachers in high-grade elementary schools to secondary schools. In contrast, low-grade elementary schools are conducted by home visit. In practice, teachers experience several obstacles: the validity of the answers, limited time in the assessment, barriers from students themselves, and facilities. These obstacles cause the assessment results not to describe the cognitive level in-depth or provide valid and reliable information regarding students' achievement.
UNDERSTANDING THE CONCEPT OF SPUR DIMENSIONS REVIEWED BY THE TERMS OF GENDER DIFFERENCES AND ABILITY CATEGORIZED BY STUDENTS AT MADRASAH IBTIDAIYAH Hajra Yansa; Murniati Muniati; Nurrahmah Nurrahmah; Nurhayati Nurhayati; Ani Fitriyani
Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam Vol 13, No 1 (2021): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v13i1.622

Abstract

These gender differences and abilities categorized by students at Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary School in the Ministry of Religious Affairs, Indonesia) can understand the concept of SPUR dimension fractions (Skills, Property, Uses, and Representation) that is the focus of this study. Presently, it is to answer the study's neediness about gender differences in math performance recommended by the previous studies. To offer the novelty about the measurement of conceptual understanding in four dimensions because one dimension is not relevant to describe students' understanding comprehensively and deeply of mathematical concepts. This study was a qualitative descriptive that relies on the analysis of test participants' answers; it consists of three male students and three female students representing the high, medium, and low ability categories at Madrasah Ibtidaiyah of Indramayu Regency. The students' participant is determined by purposive sampling. The analysis of the test participants' answers demonstrated the ability to understand the concept of fractions in the SPUR dimension of equality between male and female students in the same ability category. However, the students at every level of ability to achieve a different dimension. Male and female students in the high category achieved the dimensions of skills and property. Male and female students in the medium and low categories achieved skills. High-ability students and the medium category experienced an integer bias error using the integer property infractions. They perform arithmetic operations in the numerator and denominator separately as if they were independent integers. For this reason, students need to develop an understanding of concepts, especially on the dimensions of fraction properties, applications, and their representations, without being influenced by gender stereotypes. This development of understanding can be done through SPUR dimensional exercises that avoid gender bias, and teachers establish communication mathematics teaching in the classroom to engage students in both men and women.
Pengaruh Penggunaan KIT IPA terhadap Keterampilan Literasi dan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Nasharuddin Nasharuddin; Hajra Yansa; Miftahul Janna
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i2.1561

Abstract

Terjadi kesenjangan kompetensi guru sekolah dasar dalam menggunakan Komponen Instrumen Terpadu (KIT) IPA yang mengakibatkan rendahnya efektivitas penggunaan KIT. Kesenjangan tersebut dapat diatasi dengan mempersiapkan calon guru yang lebih kompeten dan mampu mengintegrasikan KIT IPA secara efektif dalam proses pembelajaran dan memiliki kompetensi literasi dan proses sains, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan. Untuk itu, menjawab terbatasnya studi yang meninjau pengaruh kompetensi penggunaan KIT dengan literasi dan proses sains, maka tujuan studi ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan KIT IPA terhadap kemampuan literasi dan proses sains mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Makassar. Studi ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu dengan desain one group pretest-posttest design. Melibatkan 37 mahasiswa dalam mata kuliah percobaan KIT IPA. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan uji wilcoxon berbantukan software SPSS karena data tidak berdistribusi normal dan homogen. Pengambilan keputusan ditunjukan pada nilai probabiliti. Hasil penelitian menunjukkan nilai probabiliti data hasil pretest-posttest sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 (0,000<0,05), berarti menolak H0 maka terdapat perbedaan antara nilai pretest dan postest setelah diberikan perlakuan penggunaan KIT IPA pada mahasiswa PGSD. Hal tersebut memberi informasi bahwa terdapat pengaruh penggunaan KIT IPA terhadap kemampuan literasi dan proses sains mahasiswa Unismuh Makassar. Implikasi studi menghasilkan penggunaan KIT IPA dapat menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa agar meningkatkan kemampuan penggunaan KIT IPA hingga kemampuan merancang KIT sederhana.
UNDERSTANDING THE CONCEPT OF SPUR DIMENSIONS REVIEWED BY THE TERMS OF GENDER DIFFERENCES AND ABILITY CATEGORIZED BY STUDENTS AT MADRASAH IBTIDAIYAH Yansa, Hajra; Muniati, Murniati; Nurrahmah, Nurrahmah; Nurhayati, Nurhayati; Fitriyani, Ani
Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol. 13 No. 1 (2021): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v13i1.622

Abstract

These gender differences and abilities categorized by students at Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary School in the Ministry of Religious Affairs, Indonesia) can understand the concept of SPUR dimension fractions (Skills, Property, Uses, and Representation) that is the focus of this study. Presently, it is to answer the study's neediness about gender differences in math performance recommended by the previous studies. To offer the novelty about the measurement of conceptual understanding in four dimensions because one dimension is not relevant to describe students' understanding comprehensively and deeply of mathematical concepts. This study was a qualitative descriptive that relies on the analysis of test participants' answers; it consists of three male students and three female students representing the high, medium, and low ability categories at Madrasah Ibtidaiyah of Indramayu Regency. The students' participant is determined by purposive sampling. The analysis of the test participants' answers demonstrated the ability to understand the concept of fractions in the SPUR dimension of equality between male and female students in the same ability category. However, the students at every level of ability to achieve a different dimension. Male and female students in the high category achieved the dimensions of skills and property. Male and female students in the medium and low categories achieved skills. High-ability students and the medium category experienced an integer bias error using the integer property infractions. They perform arithmetic operations in the numerator and denominator separately as if they were independent integers. For this reason, students need to develop an understanding of concepts, especially on the dimensions of fraction properties, applications, and their representations, without being influenced by gender stereotypes. This development of understanding can be done through SPUR dimensional exercises that avoid gender bias, and teachers establish communication mathematics teaching in the classroom to engage students in both men and women.
Analisis Persepsi Pengguna Media Sosial Tentang Pembelajaran Online dan Offline Sebagai Kajian Desain Pembelajaran Blended yang Efektif dan Berkualitas Sabon, Yuliana Olga Siba; Rahim, Abdul; Yansa, Hajra; Alfansuri, Dite Umbara; Lima, Cristina Normalita de; Lismawati, Dewi Astuti; Marlissa, Damaris
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 6 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i6.2090

Abstract

This research was conducted with the aim of examining the perception of twitter or X users about online and offline learning as a basis for considering blended learning design. The research was carried out using the Atlas.ti rocky thematic analysis approach. The stages of thematic analysis are data collection, category construction, sorting categories and data, naming categories, and finding meaning in each stage of analysis. The results of the study show that there are four groups of perceptions among students regarding the learning method they want: (1) students who prefer online learning, (2) students who prefer face-to-face learning, (3) students who are neutral, and (4) students who want a combination of online and face-to-face learning. Some of the factors that affect this perception include physical, psychological, and convenience factors offered by each learning method. This study also found a tendency to change perceptions among students. In order for online learning to provide optimal results, several important conditions are needed, namely guaranteed learning quality, student readiness to participate in learning independently and responsibly, and adequate online learning facility support