ABSTRAK                                                                                     Sebagian wanita yang bekerja selain bekerja dan mengurus rumah tangga juga banyak wanita yang aktif di kegiatan organisasi. Salah satu organisasi keagamaan yang beranggotakan wanita adalah ‘Aisyiyah. Hal ini sering kali menimbulkan konflik peran ganda. Konflik peran ganda yang terjadi pada wanita dapat menimbulkan suatu masalah, diantaranya adalah masalah komunikasi, hubungan pribadi, dan masalah lainnya. Menghadapi konflik yang dialami setiap manusia memiliki cara atau strategi sendiri dalam mengatasi konflik. Namun pemahaman wanita dalam mengelola konflik peran peran ganda masih perlu ditingkatkan. Tujuan kegiatan yang akan dilakukan adalah mengimplementasikan sistem manajemen konflik peran ganda pada anggota PCA Purwokerto Utara agar mampu mengelola konflik, yang diawali dengan identifikasi konflik, mengenal gaya manajemen konflik yang digunakan sehingga memudahkan anggota PCA dalam menyelesaikan konflik yang dialami. Sebanyak 52 Pimpinan Cabang Aisyiyah Purwokerto Utara ditargetkan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah, pre-test post-test, dan pelatihan, diskusi, tanya jawab, dan aktivitas mandiri. Keberhasilan dari kegiatan ini dapat diketahui dari meningkatnya pengetahuan peserta tentang konflik peran ganda yang ditunjukkan dari hasil pre-test (M = 4,0) dan post-test (M = 5,39). Hasil pelatihan juga menggambarkan gaya manajemen konflik Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Purwokerto Utara yang menjadi peserta dalam pelatihan ini, cenderung menggunakan strategi win-win solution seperti kompromi dan kolaborasiKata kunci: Konflik; peran ganda; Gaya Manajemen konflik; Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah. ABSTRACTSome women work in addition to working and taking care of the household, and many are also active in organizational activities. One religious organization with female members is 'Aisyiyah. This often gives rise to dual role conflict. Dual role conflict that occurs among women can cause problems, including communication, personal relationships, and other issues. Facing conflict, each person has their own methods or strategies for resolving it. However, women's understanding of managing dual role conflict still needs to be improved. The objective of this activity is to implement a dual role conflict management system for PCA Purwokerto Utara members so they can manage conflict effectively. This begins with conflict identification and understanding of conflict management styles used, thus facilitating PCA members' resolution. A total of 20 Aisyiyah Branch Leaders in Purwokerto Utara are targeted to participate in this activity. The methods used in this activity include lectures, pre-tests, post-tests, training, discussions, questions and answers, and independent activities. The training results illustrate that the conflict management style of the North Purwokerto 'Aisyiyah Branch Leadership who participated in this training tends to utilize win-win solution strategies such as compromise and collaboration.Keywords: Conflict; dual roles; conflict management style; Branch Leader of 'Aisyiyah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025