Artificial Intelligence (AI) menawarkan potensi besar dalam meningkatkan pembelajaran kimia di SMA. Penerapan teknologi AI dalam pendidikan menjadi kebutuhan yang mendesak, terutama untuk membantu guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Namun, pemanfaatan AI di sekolah terutama di daerah Kabupaten Sleman, masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan pemahaman guru dan adaptasi teknologi AI yang relatif baru. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian ini untuk memahami sejauh mana pandangan guru terhadap pembelajaran kimia berbasis AI dan kendala yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pandangan guru teradap pembelajaran kimia berbasis AI. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus yang melibatkan 20 orang guru kimia di berbagai SMA Negeri di Kabupaten Sleman sebagai responden, yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Temuan menunjukkan bahwa kebanyakan guru baru mempunyau pemahaman dasar tentang AI dan baru tertarik menggunakannya. Aplikasi AI seperti ChatGPT dan Gemini AI menjadi pilihan utama. Guru melihat AI bisa memberikan umpan balik lebih cepat dan meningkatkan semangat belajar siswa. Meskipun begitu, ada beberapa kendala seperti guru yang belum terlalu paham cara menggunakan AI, fasilitas sekolah yang kurang mendukung, dan kekhawatiran soal kualitas informasi data dari AI. Kebanyakan guru juga belum pernah ikut pelatihan teknologi AI. Selain itu, penting agar ada lebih banyak pelatihan AI, fasilitas sekolah ditingkatkan, dan AI digunakan dengan bijak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025