Globalisasi telah mendorong semakin intensnya interaksi antarbudaya, yang sekaligus menghadirkan tantangan baru dalam mempertahankan identitas kolektif suatu komunitas. Di tengah arus global yang serba cepat, perbedaan budaya dapat menimbulkan gesekan, kesalahpahaman, dan potensi fragmentasi sosial. Artikel ini membahas pentingnya dialog antarbudaya sebagai strategi untuk menyatukan perbedaan dan memperkuat identitas kolektif. Dialog antarbudaya tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi lintas kelompok, tetapi juga sebagai medium untuk saling memahami nilai, norma, dan praktik budaya yang berbeda. Melalui studi literatur dan analisis kasus, penelitian ini menunjukkan bahwa dialog yang efektif dapat menumbuhkan empati, membangun rasa saling menghargai, dan memperkuat solidaritas sosial. Hasil penelitian menegaskan bahwa identitas kolektif bukanlah suatu konstruksi statis, melainkan terbentuk melalui proses interaksi yang inklusif dan reflektif. Dengan demikian, dialog antarbudaya menjadi instrumen penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan resilient di era globalisasi.
Copyrights © 2024