Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pelaku ekonomi kreatif dalam memanfaatkan Instagram dan TikTok sebagai media branding digital. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi fenomenologis, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 15 pelaku ekonomi kreatif di Kota Palembang yang aktif menggunakan kedua platform tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram dan TikTok memiliki karakteristik berbeda yang dimanfaatkan secara strategis oleh pelaku: Instagram unggul dalam konsistensi visual dan kurasi estetika, sedangkan TikTok lebih efektif dalam storytelling dan menjangkau pasar yang lebih luas melalui algoritma berbasis tren. Strategi branding digital yang diterapkan meliputi penyesuaian konten, pemanfaatan fitur platform (Reels, Stories, Live, dan bio), serta konsistensi narasi merek. Tantangan utama yang dihadapi pelaku mencakup tekanan algoritmik, keterbatasan produksi konten, dan penurunan engagement pada platform tertentu. Sementara itu, kelebihan utamanya terletak pada fleksibilitas kreasi konten dan perluasan jangkauan pasar digital. Penelitian ini menegaskan bahwa praktik digital branding tidak hanya berorientasi pada promosi produk, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kreatif dan relasi sosial di era ekonomi digital
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025