Kemiskinan masih menjadi isu utama di Provinsi Jawa Tengah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk peningkatan partisipasi angkatan kerja dan arus investasi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa peningkatan tenaga kerja dan investasi tidak selalu linear terhadap penurunan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja dan investasi terhadap kemiskinan dengan tingkat pengangguran sebagai variabel intervening selama tahun 2022-2024. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis jalur (path analysis) melalui data panel dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Pemilihan model regresi terbaik dilakukan melalui uji Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier, dan pengolahan data dilakukan menggunakan EViews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pengangguran, dan pengangguran berpengaruh positif signifikan terhadap kemiskinan. Sebaliknya, investasi menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap pengangguran dan kemiskinan. Melalui pengangguran, tenaga kerja memiliki pengaruh tidak langsung yang positif terhadap kemiskinan, sedangkan investasi memiliki pengaruh tidak langsung yang negatif. Temuan ini menguatkan teori dualisme ekonomi Arthur Lewis dan teori Harrod-Domar, serta mengindikasikan bahwa ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dan penyerapan kerja memperburuk kemiskinan, sementara investasi mampu mendorong pertumbuhan inklusif. Penelitian ini merekomendasikan kebijakan pemerataan investasi dan penguatan kualitas tenaga kerja agar program pengentasan kemiskinan lebih efektif dan tepat sasaran.
Copyrights © 2025