Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan antara metode Double Moving Average (DMA) dan Double Exponential Smoothing (DES) dalam memprediksi jumlah penduduk miskin di kota Tegal. Data yang digunakan merupakan data sekunder jumlah penduduk miskin tahunan dari tahun 2005 hingga 2024 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Metode DMA diuji dengan ordo 2, 3, 4, dan 5, sedangkan metode DES diuji menggunakan variasi nilai alpha dari 0,1 hingga 0,9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode DMA ordo 3 memberikan hasil peramalan paling akurat dengan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 5,73%, sementara DES dengan alpha 0,4 menghasilkan MAPE sebesar 5,86%. Prediksi jumlah penduduk miskin di Kota Tegal pada tahun 2025 berdasarkan metode DMA ordo 3 adalah sebesar 18.827,78 jiwa. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa metode DMA ordo 3 lebih optimal digunakan dalam memprediksi jumlah penduduk miskin dibandingkan dengan metode DES. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih tepat sasaran.
Copyrights © 2025