Duduk dalam waktu lama dan penggunaan kursi dengan desain yang kurang memadai menjadi penyebab utama ketidaknyamanan fisik dan gangguan muskuloskeletal (MSDs) di lingkungan kerja. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas ergonomis kursi karyawan yang telah didesain ulang di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, dengan menyesuaikan data antropometri spesifik tenaga kerja. Desain ulang berfokus pada dimensi utama, seperti tinggi dudukan, kedalaman dudukan, dan sudut sandaran, untuk meningkatkan kenyamanan dan postur selama penggunaan yang berkepanjangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara terhadap 32 responden. Rapid Office Strain Assessment (ROSA) menunjukkan penurunan signifikan pada skor risiko ergonomis dengan rata-rata perbaikan hingga 3 poin, menandakan desain kursi baru secara efektif mengurangi potensi ketegangan muskuloskeletal. Penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi ergonomis dalam meningkatkan kenyamanan dan produktivitas karyawan. Selain itu, hasil kuesioner menunjukkan bahwa kursi yang didesain ulang secara signifikan meningkatkan dukungan punggung (rata-rata skor 4,72) dan kenyamanan keseluruhan (4,09). Namun, beberapa aspek, seperti kedalaman dudukan (3,69), memerlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk mengakomodasi dimensi tubuh yang beragam. Analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif antara tinggi badan dan kepuasan (-0,603), menekankan pentingnya desain yang memperhatikan variabilitas antropometri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025