Kondisi tanah berperan penting dalam perencanaan fondasi bangunan tahan gempa. Di wilayah pesisir seperti Cilacap, Indonesia, yang memiliki potensi amplifikasi gempa tinggi, evaluasi kondisi tanah yang akurat sangat penting untuk mendukung ketahanan infrastruktur. Penelitian ini mengatasi tantangan perencanaan fondasi gedung Radar Cuaca S-Band di wilayah pesisir rawan gempa, dengan integrasi data uji sondir dan survei mikrozonasi menggunakan metode MASW dan SPAC. Hasil menunjukkan adanya lapisan tanah keras pada kedalaman 3,4 m dengan nilai qc hingga 230 kg/cm², karakteristik lempung plastis tinggi, dan nilai Vs30 yang mengklasifikasikan lokasi sebagai tanah sedang (SD). Metode terpadu ini mengungkap adanya amplifikasi lokal yang meningkatkan nilai PGA dari 0,43 g (batuan dasar) menjadi 0,50 g (permukaan tanah) dengan intensitas guncangan simulasi 6–7 MMI, menekankan pentingnya mempertimbangkan respons dinamis tanah dalam desain fondasi. Temuan ini memberikan dasar teknis untuk mendukung kebutuhan desain sistem fondasi tahan gempa pada infrastruktur penting di wilayah pesisir Indonesia. Integrasi penilaian geoteknik dan seismik ini dapat menjadi acuan dalam praktik konstruksi bangunan yang lebih aman di daerah rawan gempa.
Copyrights © 2025