Stunting masih menjadi masalah gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembang anak, termasuk pada kelompok prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sebaran stunting pada anak prasekolah di Kelurahan Alalak Selatan, Kota Banjarmasin tahun 2023. Penelitian menggunakan desain deskriptif dengan populasi seluruh anak prasekolah sebanyak 3.547 anak. Sampel ditentukan secara accidental sampling pada wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi, sehingga diperoleh 302 anak. Data primer dikumpulkan pada Juli 2025 melalui pengukuran antropometri tinggi badan menggunakan stadiometer dan ditentukan berdasarkan height-for-age z-score (HAZ) standar WHO. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 49–68 bulan (61,92%) dengan jenis kelamin seimbang antara laki-laki (52,32%) dan perempuan (49,01%). Berdasarkan status gizi, sebagian besar anak dalam kondisi normal (73,18%), namun 26,82% teridentifikasi mengalami stunting. Temuan ini menunjukkan prevalensi stunting di Kelurahan Alalak Selatan lebih tinggi dibandingkan angka nasional (21,6%), sehingga wilayah ini dapat dikategorikan sebagai daerah kantong stunting yang memerlukan intervensi gizi berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2026