Penelitian ini mengkaji fenomena prosesi “Temu Manten†dalam pernikahan adat Jawa di Desa Rejosari dengan tujuan mengungkap makna yang terkandung di dalamnya. Analisis dilakukan menggunakan teori semiotika Roland Barthes, khususnya konsep konotasi dan denotasi, untuk memahami simbol-simbol budaya dalam tradisi ini yang masih kurang dipahami oleh masyarakat, terutama calon pengantin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif dengan wawancara langsung kepada narasumber terkait. Prosesi Temu Manten merupakan momen sakral yang menandai pertemuan resmi kedua mempelai setelah prosesi ijab kabul. Setiap tahapannya mengandung nilai filosofis yang mencerminkan harapan akan rumah tangga yang harmonis, bahagia, dan penuh berkah. Melalui perspektif semiotika, setiap simbol dalam prosesi ini memiliki makna mendalam yang merefleksikan mitos dan ideologi budaya Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap makna simbolik dalam prosesi ini penting untuk menjaga warisan budaya dan memperkuat nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan adat Jawa.
Copyrights © 2025