Latar Belakang Masalah: Pembelajaran senam lantai, khususnya gerakan guling depan dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), menghadapi berbagai tantangan. Siswa sering kesulitan menguasai teknik guling depan karena metode konvensional yang monoton dan kurang menarik. Kondisi ini menurunkan motivasi serta hasil belajar siswa, sehingga dibutuhkan pendekatan inovatif melalui model permainan. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menguji kelayakan model permainan dalam pembelajaran senam lantai guna meningkatkan hasil belajar guling depan peserta didik. Metode: Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE, dan pada tahap implementasi menggunakan desain One-Group Pretest–Posttest selama tiga kali pertemuan. Sampel ditentukan dengan cluster random sampling melalui undian kertas dari 9 kelas paralel, dan terpilih kelas VII-C berjumlah 30 siswa (16 laki-laki, 14 perempuan). Instrumen pengetahuan dan keterampilan telah melalui uji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Analisis data dilakukan dengan uji Shapiro–Wilk pada selisih skor, dan Wilcoxon Signed-Rank Test ketika distribusi tidak normal. . Hasil: Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek pengetahuan (pretest = 11,80; posttest = 15,30; peningkatan sebesar 3,50 poin atau 29,66%; Z = −4,873; p < 0,001; r = 0,89) dan keterampilan (pretest = 24,07; posttest = 45,80; peningkatan sebesar 21,73 poin atau 90,32%; Z = −4,912; p < 0,001; r = 0,90). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa model permainan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknik, dan motivasi siswa. Model ini direkomendasikan sebagai alternatif strategi pembelajaran PJOK untuk memperkuat kualitas pendidikan jasmani di sekolah.
Copyrights © 2025