Pemakaian bahan alami dalam produk perawatan kulit semakin populer karena dinilai lebih aman dan ramah lingkungan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bahan aktif adalah bunga telang (Clitoria ternatea L.), yang diketahui mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, terpenoid, dan antosianin dengan aktivitas antioksidan yang tinggi. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak bunga telang dapat diformulasikan menjadi sediaan clay mask yang memenuhi standar mutu fisik serta stabil selama penyimpanan. Metode yang digunakan eksperimental laboratorium. Ekstrak bunga telang diperoleh melalui maserasi dengan etanol 70% dan kemudian di formulasi menjadi sediaan clay mask dengan berbagai konsentrasi F1 (kaolin 35% : bentonite 0,5%), F2 (kaolin 30% : bentonite 1%), dan F3 (kaolin 25% : bentonite 1,5%). Parameter uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, waktu kering, viskositas dan pH. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa ekstrak bunga telang dapat dibuat menjadi clay mask dengan perbedaan konsentrasi basis yang digunakan. Stabilitas fisik ketiga sediaan clay mask untuk pengujian organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, waktu kering, viskositas dan pH sudah memenuhi pesyaratan formulasi yang baik. Perbedaan konsentrasi basis sediaan clay mask didapatkan formula terbaik pada F1 (kaolin 35% : bentonite 0,5%). Perbedaan konsentrasi basis pada F1, F2, dan F3 berdampak signifikan pada hasil uji mutu fisik.
Copyrights © 2025