Fenomena agresi di dalam lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam sistem pembinaan narapidana karena dapat mengganggu keamanan, menghambat proses rehabilitasi, dan memperburuk kondisi psikososial warga binaan. Situasi tersebut semakin kompleks ketika overcrowding, konflik antarkelompok, serta kondisi emosional individu saling berinteraksi dan memperkuat dorongan agresif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika dorongan agresi narapidana berkonflik dan mengevaluasi efektivitas program pembinaan kerohanian Islam dalam menekan perilaku agresif di Lapas Kelas IIA Bukittinggi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi yang dianalisis secara reduktif dan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku agresif dipengaruhi oleh faktor internal seperti impulsivitas, emosi tidak stabil, dan frustrasi, serta faktor eksternal seperti kepadatan hunian, keterbatasan fasilitas, dan konflik sosial. Program pembinaan kerohanian terbukti mampu menurunkan intensitas agresi melalui internalisasi nilai keagamaan, peningkatan kontrol diri, serta pembentukan norma sosial yang konstruktif
Copyrights © 2025