<![CDATA[Triase adalah cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia. Terapi di dasarkan pada keadaan ABC (Airway, dengan servical spine control, Breathing dan Circulation dengan control pendarahan). Penanganan kasus gawat darurat selain harus dilaksanakan secara cepat tapi juga harus tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan ketepatan pelaksanaan triase di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit TK.II Pelamonia dengan RSUD Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling dengan jumlah sampel 48 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi langsung kemudian diolah. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi dan uji beda. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbandingan antara ketepatan pelaksanaan triase di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit TK.II Pelamonia dengan RSUD Kota Makassar. Kesimpulan Pelaksanaan triase secara tidak tepat lebih banyak dilakukan di RSUD Kota Makassar dibandingkan Rumah Sakit TK.II Pelamonia yaitu 4 : 2. Hal yang mendasari perbedaan antara Rumah Sakit TK.II Pelamonia dan RSUD Kota Makassar yaitu terletak dari karakteristik setiap responden dimana responden yang berada di Rumah Sakit TK.II Pelamonia lebih disiplin karena Rumah Sakit Militer sehingga ketidaktepatan dalam pelaksanaan triase yang dilakukan bukan dari faktor respondennya melainkan dari jumlah pasien yang masuk tidak sebanding dengan jumlah petugas yang sedang dinas. Sedangkan untuk RSUD Kota Makassar ketidaktepatan dalam pelaksanaan triase dipengaruhi oleh responden itu sendiri yaitu masa kerja yang kurang dari 2 tahun dan ketidaktepatan dalam klasifikasi triase.]]>
Copyrights © 2021
