Pendidikan antikorupsi merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan integritas siswa, terutama dalam mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Namun, metode konvensional sering kali kurang efektif dalam menanamkan pemahaman dan sikap antikorupsi yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji efektivitas model inovatif pendidikan antikorupsi berbasis multiliterasi digital dalam meningkatkan pemahaman dan sikap antikorupsi siswa.Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Sampel penelitian terdiri dari siswa sekolah menengah yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen penelitian mencakup tes pemahaman konsep antikorupsi dan kuesioner sikap antikorupsi, yang telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang menggunakan model berbasis multiliterasi digital mengalami peningkatan pemahaman antikorupsi sebesar 52,8%, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya mencapai 28,3%. Selain itu, sikap antikorupsi pada kelompok eksperimen meningkat sebesar 42,8%, sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan 20,2%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan antikorupsi berbasis multiliterasi digital lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam meningkatkan pemahaman dan sikap siswa terhadap nilai-nilai antikorupsi. Model ini berkontribusi pada pengembangan strategi pembelajaran inovatif dalam PPKn dan dapat diadaptasi ke berbagai jenjang pendidikan.
Copyrights © 2023