Kelapa sawit merupakan satu di antara komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Landak, telah mengalami perkembangan pesat dalam sektor perkebunan kelapa sawit, termasuk perkebunan rakyat. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini menghadapi tantangan, terutama terkait dengan kondisi tanah yang didominasi oleh jenis Ultisol. Kelerengan sangat mempengaruhi perubahan sifat fisik tanah, semakin besar kelas lereng semakin besar pengaruhnya terhadap tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan status unsur hara makro N, P, K berdasarkan kelas lereng dan memberikan saran kebutuhan unsur hara untuk tanaman kelapa sawit di Desa Simpang Kasturi, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengambilan sampel tanah pada lahan kelapa sawit dengan dua kelas lereng yang berbeda yaitu landai dan agak miring. Status hara makro tanah (N, P, dan K) berdasarkan kelas lereng agak miring (8-15%) dan kelas lereng landai (3-8%) berbeda. Perhitungan pupuk pada kelas lereng agak miring (8-15%) yaitu 208,77 kg/ha pupuk urea, 235,5 kg/ha pupuk Sp-36, 321,3 kg/ha pupuk KCl, dan pada kelas lereng landai (3-8%) yaitu 199,83 kg/ha pupuk urea, 444,83 kg/ha pupuk Sp- 36, 691,9 kg/ha pupuk KCl.
Copyrights © 2025