Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Implementation of Intercropping on Independent Palm Oil Plantation Based on Financial Feasibility Study Oktoriana, Shenny; Hazriani, Rini; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 13, No 2 (2024): December
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jsea.v13i2.86356

Abstract

The smallholder palm oil plantations in the Mayasopa Subdistrict, Singkawang City, West Kalimantan, have an average productivity of around 1.25 tons per hectare per year. Despite this, the palm oil plantation areas in this subdistrict have seen significant growth, reaching 668 hectares, which accounts for approximately 50% of all palm oil plantations in East Singkawang District. Given this trend, it is imperative to enhance the economic well-being of palm oil farmers by introducing alternative technologies that would not only increase food security and farmer income but also contribute to environmental preservation through the adoption of intercropping patterns. This study is focused on analyzing the financial viability of various intercropping plants. The research methodology involved a descriptive survey among 34 farmers who have implemented different intercropping plants. The financial feasibility of each intercropping plant variant was evaluated using the B/C ratio and farming income as critical measures. The findings indicate that in sequence, chilies, taro, and corn meet the criteria for financial viability in intercropping implementation. Based on these results, it is recommended that palm oil farmers consider introducing intercropping on their plantations, with a particular emphasis on cultivating chilies, which has been identified as the most financially viable option, to enhance their economic prospects.
KORELASI JARAK SALURAN SEKUNDER DAN SIFAT FISIKA TANAH PADA LAHAN SAWAH PASANG SURUT DI DESA PARIT KELADI KABUPATEN KUBU RAYA Zaen, Fani Afifa; Hazriani, Rini; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i3.91944

Abstract

Lahan pasang surut merupakan lahan yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut atau sungai sebagai sumber pengairannya. Lahan sawah pasang surut memiliki tantangan tersendiri dalam pengelolaan terkait dengan kondisi kesuburan tanahnya. Sifat fisika tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan unsur hara tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak saluran sekunder terhadap sifat fisika tanah pada lahan sawah pasang surut di Desa Parit Keladi Kabupaten Kubu Raya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek dengan menentukan 4 titik pengambilan sampel tanah utuh, masing-masing titik diambil dengan kedalaman 0"“20 cm dan 20"“40 cm. Hasil analisis korelasi menunjukkan jarak saluran memiliki hubungan keeratan korelasi yang sangat kuat terhadap tinggi genangan. Hasil analisis laboratorium pada lokasi penelitian menunjukan bahwa tanah sawah pada lokasi penenlitian memiliki tekstur lempung berdebu dan lempung liat berdebu, memiliki bobot isi dengan kriteria sedang, porositas dengan kriteria baik dan porous, kadar air kapasitas lapangan dengan kriteria tinggi, permeabilitas dengan kriteria lambat, dan kemantapan agregat yang sangat mantap.
ANALISIS PERBEDAAN STATUS HARA MAKRO TANAH ULTISOL BERDASARKAN KELAS LERENG DI KEBUN SAWIT RAKYAT DESA SIMPANG KASTURI KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK Linus, Linus; Sulakhudin, Sulakhudin; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 15, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v15i1.98898

Abstract

Kelapa sawit merupakan satu di antara komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Landak, telah mengalami perkembangan pesat dalam sektor perkebunan kelapa sawit, termasuk perkebunan rakyat. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah ini menghadapi tantangan, terutama terkait dengan kondisi tanah yang didominasi oleh jenis Ultisol. Kelerengan sangat mempengaruhi perubahan sifat fisik tanah, semakin besar kelas lereng semakin besar pengaruhnya terhadap tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan status unsur hara makro N, P, K berdasarkan kelas lereng dan memberikan saran kebutuhan unsur hara untuk tanaman kelapa sawit di Desa Simpang Kasturi, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pengambilan sampel tanah pada lahan kelapa sawit dengan dua kelas lereng yang berbeda yaitu landai dan agak miring. Status hara makro tanah (N, P, dan K) berdasarkan kelas lereng agak miring (8-15%) dan kelas lereng landai (3-8%) berbeda. Perhitungan pupuk pada kelas lereng agak miring (8-15%) yaitu 208,77 kg/ha pupuk urea, 235,5 kg/ha pupuk Sp-36, 321,3 kg/ha pupuk KCl, dan pada kelas lereng landai (3-8%) yaitu 199,83 kg/ha pupuk urea, 444,83 kg/ha pupuk Sp- 36, 691,9 kg/ha pupuk KCl.
PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK, ANORGANIK DAN PGPR TERHADAP KETERSEDIAAN HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI TANAH ULTISOL Irawan, Ria; Hayati, Rita; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 15, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v15i1.97418

Abstract

Tanah Ultisol merupakan tanah marginal dengan struktur tanah yang padat, infiltrasi dan permeabilitas yang lambat, aerasi tanah yang buruk, kandungan bahan organik rendah, agregat tanah yang kurang stabil, dan bobot isi pada lapisan tanah bawah (subsoil) yang tinggi, hal ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil panen. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penurunan kesuburan tanah serta meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas hasil panen pada budidaya tanaman jagung yaitu melalui pemberian Biochar Sekam+Pupuk Kandang Kambing, Pupuk N, P, K dan PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Campuran Biochar Sekam+Pupuk Kandang Kambing, Pupuk N, P, K dan PGPR Terhadap Ketersediaan Hara N, P, K dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) Di Tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 24 unit polybag percobaan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian biochar sekam, pukan kambing, pupuk N, P, K dan PGPR dapat meningkatkan kandungan C-organik sebesar (53,81%), N-total tanah (66,47%), P-tersedia tanah (268,96%), dan K-dd tanah (230,43%), Tinggi Tanaman (62,96%) dan Diameter Batang (38,95%) dibandingkan hanya N, P, K saja. Perlakuan P6 dengan dosis (100% Biochar dan Pukan + 50% N, P, K + PGPR) merupakan dosis terbaik.
Upaya Peningkatan Produktivitas Tanaman Pangan Melalui Pendidikan Diagnosa Visual Hara Tanaman Riduansyah, Riduansyah; Suswati, Denah; Nuriman, Muhammad; Romiyanto, Romiyanto
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i4.2223

Abstract

Increasing farmers' human resources in evaluating plant nutrients is an important part of increasing plant productivity, family food security and farmer income. Therefore, we researchers, carry out training activities for farming communities. The training was held in the Pal Sembilan village office hall, Sungai Kakap District. Attended by village officials, heads of farmer groups and members of farmer groups, Pal Sembilan village with a total of 30 people. The training was carried out by discussing procedures for visually observing deficiencies and excesses of plant nutrients. Farmers gain knowledge through short lectures, brochures with visual images of plant nutrients, and land management recommendations. Recommendations for improvement on land that has a pH of 4.5 and land conditions that are characterized by oxidized Fe, Al, and Mn are to wash the land first, or rinse the land first from Fe, Al, and Mn poisoning, and the recommended application of dolomite is 2 tons. /ha for land that does not have water management, during the process of increasing soil pH, it is not recommended to use N fertilizer, and spraying fungicides to reduce fungi that previously lived in acidic soil conditions. The extension location has symptoms of potassium deficiency, so it is recommended to provide rice straw to reduce the need for inorganic potassium fertilizer by 70-90%.
Sosialisai Pembuatan Pupuk Organik Tongkol Jagung Romiyanto, Romiyanto; Agustine, Leony
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3208

Abstract

Tongkol jagung merupakan limbah yang kaya bahan organik yang bisa diolah menjadi pupuk organik berupa kompos yang akan sangat berperan dalam siklus produksi tanaman karena bermanfaat bagi tanah dan tanaman dalam hal memperbaiki struktur dan pH tanah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pembuatan pupuk organik tongkol jagung pada kelompok tani di Desa Sarantangan, yang merupakan limbah tidak dimanfaatkan. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat di Desa Sarantangan yaitu dengan memberikan pemaparan pengetahuan dan informasi, demostrasi, dan melakukan praktik secara langsung. Kegiatan ini telah berlangsung dengan lancar dan direspon sangat baik oleh peserta. Peserta sangat antusias dalam menanggapi selama kegiatan ini berlangsung. Adapun kesimpulan dari sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik dari tongkol jagung di Desa Sarantangan menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan organik memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas tanah dan produktivitas pertanian.
Optimalisasi Pemupukan Spesifik Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Jagung Riduansyah, Riduansyah; Suswati, Denah; Romiyanto, Romiyanto; Nuriman, Muhammad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4080

Abstract

Peningkatan SDM petani jagung dalam optimalisasi pemupukan merupakan bagian penting dalam peningkatan produksi tanaman jagung, sehingga dapat meingkatkan ketahanan pangan keluarga dan pendapatan petani jagung. Tujuan dari adanya program ini dapat memberi manfaat lebih terhadap kesejahteraan petani dan lingkungan yang sehat melalui Optimalisasi Pemupukan Spesifik. Kegiatan akan dilakukan di lahan pertani jagung mandiri, di Senggang Kelurahan Mayasofa Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang dilakukan berupa penyuluhan identifikasi ketersediaan hara tanaman dan permasalahan non teknis yang perlu dicarikan solusinya dengan melakukan diskusi antar petani dengan akademisi, yang dilakukan langsung di lahan lahan milik petani. Hasil dari pengabdian yang didapatkan terdapat gejala kekurangan nutrisi pada daun jagung di lokasi lahan budidaya tanaman jagung oleh petani sekitar dan perlu dilakukan pemupukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
PEMETAAN BAHAYA BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN TERHADAP KESATUAN HIDROLOGIS GAMBUT (KHG) DI KABUPATEN KUBU RAYA Wijaya, Rahmad Agung; Akbar, Aji Ali; Romiyanto, romiyanto
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v12i1.20988

Abstract

Abstrak: Kubu Raya termasuk Kabupaten yang sering dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan. Hal ini karena kondisi lahannya dominan tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sebaran bahaya bencana kebakaran hutan dan lahan terhadap Kesatuan Hidrologis Gambut di Kabupaten Kubu Raya. Metode yang digunakan yaitu skoring dan bobot pada setiap parameter. Hasil pengolahan data dari tiap parameter tersebut akan menghasilkan peta bahaya bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya. Hasil penelitian bahaya kebakaran hutan dan lahan dikelompokkan menjadi kelas rendah, kelas sedang, dan kelas tinggi. Kelas rendah memiliki luas 48.470,51 Ha atau 5,64% dengan 11 titik panas, pada kelas sedang memiliki luas 449.032,24 Ha atau 52,25% dengan 372 titik panas, dan pada kelas tinggi memiliki luas 361.878,68 Ha atau 42,11% dengan 2.106 titik panas. Terdapat 4 kecamatan dengan kelas tinggi yaitu, Kecamatan Kuala Mandor B, Kecamatan Rasau Jaya, Kecamatan Sungai Ambawang, dan Kecamatan Sungai Raya.Abstract:  Kubu Raya Regency is an area that is often hit by forest and land fires because the land is dominated by peat soil. This research aims to determine the distribution of the danger of forest and land fire disasters on the Peat Hydrological Unit in Kubu Raya Regency. The method used is scoring and weighting for each parameter. The results of data processing for each parameter will produce a disaster hazard map for forest and land fires in Kubu Raya Regency. The research results on the danger of forest and land fires are grouped into low class, medium class and high class. The low class has an area of 48,470.51 Ha or 5.64% with 11 hotspots, the medium class has an area of 449,032.24 Ha or 52.25% with 372 hotspots, and the high class has an area of 361,878.68 Ha or 42, 11% with 2,106 hotspots. There are 4 sub districts with high class, namely, Kuala Mandor B District, Rasau Jaya District, Sungai Ambawang District, and Sungai Raya District.
TRANSFER TEKNOLOGI PERTANIAN BERBASIS ORGANIK DI DESA PARIT KELADI II, KECAMATAN SEI KAKAP Romiyanto, Romiyanto; Fitrianti, Wanti; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i4.6228

Abstract

Poktan Bersatu Karya Tani di Desa Parit Keladi II, Kecamatan Sei Kakap, merupakan kelompok tani yang membudidayakan sayuran buah dan padi pada lahan sulfat masam. Kelompok ini terdiri dari 10 orang petani yang selama ini menghadapi berbagai kendala kesuburan tanah, seperti kahat unsur hara makro dan mikro, tingginya bahan organik, keberadaan pirit, serta tingginya unsur Fe dan Al yang bersifat toksik bagi tanaman. Kondisi tersebut menyebabkan penurunan produktivitas sayuran buah dan padi dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan mentransfer teknologi pembuatan pupuk organik berbasis biochar sekam padi dan kompos enceng gondok yang diperkaya dengan pukan ayam. Enceng gondok yang melimpah di sepanjang sungai dan parit di Kecamatan Sei Kakap selama ini menjadi gulma dan menyebabkan pendangkalan perairan, sehingga pemanfaatannya sebagai kompos menjadi solusi inovatif dan ramah lingkungan. Kegiatan PKM ini mencakup penyuluhan mengenai pentingnya biochar sekam padi sebagai amelioran tanah serta metode pembuatannya dengan kontiki sederhana. Pelatihan diberikan dalam bentuk praktik langsung, meliputi persiapan bahan baku sekam padi, proses pembakaran menjadi biochar, penyiraman biochar, panen dan penyimpanan, serta pembuatan kompos enceng gondok diperkaya pukan ayam menggunakan bak komposter berbahan terpal. Sebelum kegiatan berlangsung, sebagian besar peserta belum memahami konsep biochar, kompos enceng gondok diperkaya pukan ayam, serta manfaatnya bagi lahan pertanian. Setelah kegiatan selesai, 90% peserta mampu membuat biochar dengan benar dan mengaplikasikannya di lahan pertanian untuk budidaya sayuran buah dan padi.
BIOCHAR DAN PEMASARAN DIGITAL : MENGOPTIMALKAN PRODUKSI JERUK DAN PENDAPATAN PETANI TEBAS Hazriani, Rini; Romiyanto, Romiyanto; Fitrianti, Wanti; Indrawati, Urai Suci Yulies Vitri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i4.6270

Abstract

Kecamatan Tebas merupakan daerah penghasil jeruk siam khas Pontianak, namun produksi jeruk menurun setiap tahun akibat tanah Sulfat Masam yang kurang subur. Kelompok Tani Tanjung Pandan I, yang terdiri dari 15 petani, menghadapi kesulitan dalam meningkatkan produksi dan pendapatan jeruk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mentransfer teknologi pembuatan biochar sekam padi, kompos pukan sapi, serta olahan jeruk siam menjadi sirup dan selai yang manis tanpa rasa pahit, sehingga meningkatkan produksi dan nilai jual jeruk. Metode yang diterapkan meliputi penyuluhan mengenai pentingnya biochar dan kompos untuk kesuburan tanah, teknik pembuatan biochar dan kompos, serta pelatihan pembuatan sirup dan selai jeruk. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan sebagian besar peserta belum memahami biochar, kompos, dan olahan jeruk, sedangkan setelah kegiatan, 90% peserta mampu membuat biochar, kompos, sirup, dan selai jeruk dengan benar. Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas teknis petani dalam produksi dan pengolahan jeruk, serta potensi pendapatan melalui penerapan teknologi tepat guna.