Umumnya seseorang mahasiswa yang meninggalkan rumahnya akan tinggal di indekos atau asrama. Hal ini sering menimbulkan pola makan yang buruk, tidak teratur, jarangnya makan pagi bahkan memungkinkan hingga makan siang. Saat ini, mahasiswa banyak menggemari dan memilih alternatif jajanan seperti makanan cepat saji (fast food) seperti mie instan, sehingga secara langsung tubuh kurang mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan gizi seimbang. Untuk itu diperlukan data informasi secara tepat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar gizi. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar yang membantu mahasiswa dalam mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi agar kebutuhan gizi terpenuhi. Mahasiswa sering mengabaikan pola makan yang seimbang, terutama karena preferensi terhadap makanan cepat saji. Sistem pakar berbasis metode Backpropagation dikembangkan untuk memprediksi kebutuhan gizi berdasarkan data seperti jenis kelamin, usia, tinggi badan, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik. Dari 100 data uji, sistem mencapai akurasi sebesar 82%. Hasil ini menunjukkan bahwa metode Backpropagation efektif dalam mengoptimalkan perhitungan bobot parameter untuk pemilihan makanan yang sesuai.
Copyrights © 2025