Latar Belakang: Gangguan pendengaran sensorineural kongenital memengaruhi 1-6 per 1.000 kelahiran, dengan malformasi telinga dalam menjadi penyebab 10-20% kasus, termasuk hipoplasia koklea pada 15-23% kasus. Defisiensi nervus vestibulokoklearis (VCN) memperumit penatalaksanaan, terutama terkait efektivitas implantasi koklea yang masih kontroversial. Tujuan: Melaporkan kasus implantasi koklea pada anak dengan hipoplasia koklea dan hipoplasia nervus vestibulokoklearis, serta mengevaluasi hasil dan tantangan dalam prosedur ini. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 7 bulan mengalami keterlambatan perkembangan dan bicara. Diagnosis menunjukkan tuli sensorineural sangat berat dengan hipoplasia koklea dan hipoplasia VCN bilateral. Setelah penggunaan alat bantu dengar tanpa kemajuan signifikan, dilakukan implantasi koklea pada telinga kiri. Evaluasi pasca-implan menunjukkan gelombang patologis pada pemeriksaan EABR, tanpa identifikasi Gelombang V hingga intensitas 100 dB. Kesimpulan: Implantasi koklea pada kasus defisiensi VCN masih kontroversial namun dapat dipertimbangkan sebagai pilihan terapi. Evaluasi menyeluruh dan edukasi keluarga terkait hasil yang bervariasi sangat penting. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi prediktor keberhasilan dan mengoptimalkan hasil rehabilitasi auditori.
Copyrights © 2025