Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motif psikologis masyarakat Pantura Madura dalam keputusan menyekolahkan anak ke perguruan tinggi di tengah maraknya persepsi negatif terhadap pendidikan tinggi. Rumor bahwa lulusan perguruan tinggi sulit memperoleh pekerjaan serta adanya peluang ekonomi cepat melalui industri rokok lokal dan warung Madura 24 jam menjadi konteks menarik untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi pada 12 informan yang terdiri atas orang tua dan mahasiswa dari empat perguruan tinggi swasta serta dua perguruan tinggi negeri di wilayah Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan menyekolahkan anak ke perguruan tinggi tidak semata didorong oleh motif ekonomi, tetapi juga oleh faktor psikologis seperti kebutuhan akan status sosial, harapan peningkatan kualitas hidup, dan nilai simbolik pendidikan sebagai kebanggaan keluarga. Selain itu, dimensi religius dan aspirasi terhadap mobilitas sosial vertikal turut memperkuat komitmen masyarakat dalam mendukung pendidikan tinggi. Temuan ini memperlihatkan adanya dialektika antara rasionalitas ekonomi dan nilai-nilai kultural dalam memaknai pendidikan tinggi di Madura, sekaligus membuka ruang untuk strategi sosialisasi pendidikan yang lebih kontekstual dan berbasis nilai lokal. Kata Kunci: motif psikologis, pendidikan tinggi, masyarakat Pantura, Madura, persepsi ekonomi
Copyrights © 2025