Bahasa gender merupakan konstruksi kata-kata yang didasari atas perspektif gender dalam suatu komunitas atau kelompok masyarakat tertentu, dalam hal ini masyarakat Sasak. Citra atau nuansa setiap kata berbeda-beda. Secara alami dan sosial, beberapa kosakata tertentu dapat mewakili gender, yaitu peran yang berbeda laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Ada kata-kata pada umumnya dan sosial hanya mengidentikkan pihak laki-laki, sebaliknya ada juga kata-kata tertentu yang mengidentikkan pihak perempuan. Tujuan penelitian ini untuk pendeskripsian leksikon gender dalam masyarakat Sasak. Teori yang digunakan terdiri dari analisis semantik komponensial yang dikeluarkan mencermati komponen makna setiap bahasa dalam bahasa Sasak (sebagai bahasa Sumber) ke dalam bahasa Indonesia (sebagai bahasa target). Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat dengan teknik turunannya. Penelitian dilakukan dengan analisis deksriptif kualitatif, sedangkan data dianalisis dengan analisis komponen makna. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan leksikon gender di masyarakat Sasak yang menunjukkan pihak laki-laki lebih direpresentasikan pada aspek lingkungan sosial, sedangkan perempuan hanya pada aspek rumah tangga domestik. Hal ini berbeda dengan makna leksikon gender dalam bahasa Indonesia yang berbeda lebih sejajar. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan leksikon gender di masyarakat Sasak yang menunjukkan pihak laki-laki lebih direpresentasikan pada aspek lingkungan sosial, sedangkan perempuan hanya pada aspek rumah tangga domestik. Hal ini berbeda dengan makna leksikon gender dalam bahasa Indonesia yang berbeda lebih sejajar. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan leksikon gender di masyarakat Sasak yang menunjukkan pihak laki-laki lebih direpresentasikan pada aspek lingkungan sosial, sedangkan perempuan hanya pada aspek rumah tangga domestik. Hal ini berbeda dengan makna leksikon gender dalam bahasa Indonesia yang berbeda lebih sejajar.
Copyrights © 2019