AbstrakPenelitian mengenai toponimi sungai tidak hanya menelaah maknanya secara fisikal saja, tetapi lebih luas lagi, yakni aspek budaya masyarakat setempat. Masalah yang akan ditelaah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana bentuk toponimi sungai di Kabupaten Tana Tidung yang dikaitkan dengan aspek-aspek budaya setempat. Tekni pengumpulan data didapat dari dokumen dan informan melalui teknik catat dan wawancara. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif yang mencakup analisis data linguistik (semantik) dan antropolinguistik (hermeneutik). Hasil penelitian ini menemukan 11 tema dalam toponimi sungai di Kabupaten Tana Tidung, yaitu flora (18,31%), fauna (4,74%), nama orang (7,12%), nama alat (8,13%), cerita rakyat (10,51%), pemberian nenek moyang (20%), keadaan air (4,75%), keadaan sungai (7,80%), tempat kegiatan (8,81%), sejarah (4,07%), dan kehidupan masyarakat (5,76%). Berdasarkan jumlah kata yang digunakan dalam toponimi sungai ditemukan 243 nama yang menggunakan satu kata, 49 menggunakan dua kata, dan 3 nama yang menggunakan kata ulang. Berdasarkan jenis kata yang digunakan terdapat 241 nama sungai yang berjenis kata verba, 37 nama sungai berjenis kata adjektiva, dan 17 nama sungai berjenis kata verba. Berdasarkan asal bahasa yang digunakan terdapat 222 nama sungai yang berasal dari bahasa Tidung, 62 nama sungai berasal dari bahasa Belusu, 9 nama sungai berasal dari bahasa Indonesia, dan 2 nama sungai berasal dari bahasa Melayu. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa toponimi sungai dapat dijadikan petunjuk bagaimana masyarakat Tana Tidung mengungkapkan jati dirinya.
Copyrights © 2019