Penggunaan slogan telah menjadi fenomena menarik dalam praktik bisnis di Indonesia. Slogan bisnis kuliner, "Makan yang Banyak, Biar Dietnya Kuat" menciptakan efek humor dan ironi yang menarik perhatian konsumen, sekaligus memperkuat citra usaha. Penelitian ini menganalisis paradoks dalam slogan warung makan bakso di Gegerkalong, Kota Bandung, menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk membedah makna paradoks dalam slogan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa humor dan kontradiksi dalam slogan ini berfungsi untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan, membedakan warung dari kompetitor, dan meningkatkan daya ingat terhadap pelaku usaha. Temuan ini memberikan wawasan tentang adanya humor dan paradoks dalam membangun pesan pemasaran yang efektif dan relevan bagi konsumen.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025