Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan aplikasi Qreatif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas V pada pembelajaran IPAS dengan topik rantai makanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design, yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan model PBL berbantuan aplikasi Qreatif dan kelompok kontrol yang menggunakan model PBL dengan media gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL berbantuan aplikasi Qreatif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Rata-rata skor pre-test kelompok eksperimen meningkat dari 61,15 menjadi 85,77, sedangkan kelompok kontrol meningkat dari 56,20 menjadi 74,60 pada hasil post-test. Berdasarkan uji statistik N-Gain, rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelompok eksperimen sebesar 63,33%, lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang hanya mencapai 41,40%.Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen lebih aktif, antusias, serta menunjukkan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik selama proses pembelajaran berlangsung. Temuan ini mengindikasikan bahwa penggunaan model Problem Based Learning berbantuan aplikasi Qreatif lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan media konvensional. Dengan demikian, disarankan agar satuan pendidikan mempertimbangkan integrasi model pembelajaran ini ke dalam pembelajaran IPAS, khususnya pada materi rantai makanan, guna menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan partisipasi aktif siswa.
Copyrights © 2025