Pembelajaran abad ke-21 merupakan pendidikan yang mempersiapkan generasi untuk menghadapi dunia, di mana kemajuan teknologi yang pesat mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk proses belajar mengajar. Tentunya, pembelajaran abad ke-21 ini bisa menjadi suatu inovasi dalam metode pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk rancang bangun sistem manajemen pembelajaran LMS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PBL) dan menganalisis perbandingan analisis skor asesmen kompetensi administrator jaringan sebelum dan setelah diterapkan pembelajaran berbasis proyek (PBL). Metode penelitian yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE. Penelitian dilakukan di SMKN 2 Surabaya pada peserta didik XI TKJ 1 dengan jumlah 33 peserta didik. Pada penelitian ini terdapat pelaksanaan validasi produk berupa validasi RPP, Materi, Soal dan Media yang dilakukan ahlinya. Hasil dari Validasi RPP 90%, Validasi Materi 92%, Validasi Soal 87,5%, Media 89,09%. Hasil tersebut menunjukkan tingkat validasi yaitu sangat valid sehingga seluruh produk dinyatakan layak digunakan. Penelitian ini menggunakan nilai pretest dan postest untuk soal kognitif dan psikomotorik. Hasil pengujian test kognitif peserta didik dengan uji wilcoxon menunjukkan nilai symp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Begitu pula hasil Paired Samples T-test test psikomotorik menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa H1 diterima atau terdapat perbedaan rata-rata antara skor asesmen kompetensi administrator jaringan sebelum dan setelah menggunakan LMS dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (PBL).
Copyrights © 2025