Tradisi mamaq suku Sasak dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama nginang. Mamaq adalah tradisi turun temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat asli suku Sasak Lombok. Saat ini mamaq masih dilakukan oleh orang tua saja dan sudah ditinggalkan oleh generasi muda. Masyarakat pengunyah memiliki alasan tersendiri mengapa mereka mengunyah sirih. Latar belakang yang diangkat dalam tulisan ini meliputi etika dalam mamaq, dampaknya terhadap lingkungan dan kegiatan ekonomi berupa budidaya bahan-bahan mamaqdalam memenuhi ketersediaannya.Hal ini sebagai isu yang dapat diteliti lebih lanjut untuk mengkaji etika, dampak lingkungan alam sekitar kaitannya dengan kesehatan. Kajian ini dapat memberikan masukan untuk suatu inovasi mengemas bahan-bahan mamaq siap pakai yang dapat dijual secara komersil seperti rokok. Secara multidimensional tradisi mamaq ditinjau dari etnosains dalam pendidikan IPA di masa depan dapat merujuk pada kurikulum pendidikan IPA sebagai isu MBKM dengan kearifan lokal dimana praktik sangat diperlukan sebagai aplikasi teori yang mengarah pada kurikulum pendidikan vokasi, dimana pendidikan vokasi identik dengan sekolah kejuruan yang dapat mengembangkan dimensi kearifan lokal menjadi wirausaha yang merupakan salah satu solusi pengangguran di Indonesia.
Copyrights © 2023