Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesiapan siswa belajar Matematika pada materi lingkaran. Eksplorasi dilakukan dengan melakukan analisis hasil tes diagnostik kognitif dan nonkognitif, serta memberikan rekomendasi desain pembelajaran yang mampu menunjang pembelajaran lingkaran. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) untuk melihat kesiapan siswa dalam memahami materi lingkaran. Sampel penelitian adalah 34 siswa kelas XII di salah satu SMK negeri di Kota Pekalongan pada tahun ajaran 2023/2024. Hasil tes diagnostik kognitif menunjukkan siswa dalam kategori “cukup baik” dengan rata-rata tingkat kesiapan 48,62%, yang dijabarkan sebagai berikut: (1) 60,3% siswa memahami definisi lingkaran, (2) 54,9% siswa mampu menggambar lingkaran, (3) 44,1% siswa mampu menganalisis garis singgung dengan baik, (4) 54,4% siswa mampu memahami busur, juring, serta temberang lingkaran, dan (5) 29,4% siswa mampu menerapkan konsep lingkaran dalam pemecahan masalah. Hasil tes diagnostik nonkognitif berupa angket terhadap aspirasi siswa menunjukkan bahwa siswa menganggap pelajaran Matematika materi lingkaran sulit dipahami. Dengan demikian, diperlukan perbaikan kualitas pembelajaran melalui peningkatan minat dan motivasi, ice breaking, tutor sebaya, dan pembelajaran berbasis teknologi. Kebutuhan ini menjadi dasar perancangan aktivitas pembelajaran yang mendukung proses pemahaman materi. Rekomendasi desain pembelajaran yang dapat dilakukan guru untuk menunjang pembelajaran lingkaran berupa aktivitas pembelajaran dan model pembelajaran discovery learning.
Copyrights © 2024