Kepala sekolah memegang peran sentral dalam menjaga stabilitas lingkungan belajar, terutama saat menghadapi krisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengambilan keputusan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, dalam situasi krisis serta dampaknya terhadap stabilitas lingkungan belajar. Menggunakan metode studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf, perwakilan komite sekolah, dan peserta didik, serta observasi partisipatif dan analisis dokumen internal sekolah terkait penanganan krisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengambilan keputusan yang diterapkan meliputi identifikasi masalah cepat, komunikasi transparan dan empatik, mobilisasi sumber daya internal dan eksternal, serta fokus pada kesejahteraan psikologis warga sekolah. Krisis yang diteliti bervariasi dari isu kedisiplinan massal siswa hingga tantangan infrastruktur mendesak. Dampak dari strategi ini adalah terpeliharanya iklim akademik yang kondusif, terjaganya kepercayaan antar warga sekolah, dan minimalnya disrupsi terhadap proses belajar-mengajar. Meskipun demikian, tantangan seperti tekanan waktu, keterbatasan informasi awal, dan resistensi dari pihak tertentu menjadi kendala. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan manajemen krisis bagi kepala sekolah, penyusunan protokol penanganan krisis yang jelas, dan penguatan sistem dukungan psikososial di sekolah untuk meningkatkan kapasitas sekolah dalam menghadapi krisis di masa depan.
Copyrights © 2025