Latar Belakang: Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversibel dimana ginjal tidak mamapu berfungsi secara optimal dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kepatuhan terhadap pengontrol diet dan pembatasan cairan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan pasien gagal ginjal kronik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap terjadinya hipervolemia pada pasien gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisis RSUD Jombang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Jombang sejumlah 44 responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk kepatuhan pembatasan cairan, sedangkan untuk mengukur kejadian hipervolemia menggunakan lembar observasi. Hasil: kepatuhan pembatasan cairan kategori kurang patuh sebanyak 26 responden (59.1%), kejadian hipervolemia kategori hipervolemia ringan sebanyak 20 responden (45,5%) dan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan pembatasan cairan terhadap terjadinya hipervolemia dengan nilai p 0,006 menggunakan uji analisis spearman rank’s. Saran: Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis perlu mendapatkan konseling kesehatan tentang pembatasan cairan. Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang pembatasan cairan menggunakan audio visual dengan demonstrasi sehingga pasien tidak hanya melihat dan mendengarkan tetapi juga dapat mempraktekkan sendiri. Selain itu perlu juga untuk melibatkan keluarga dalam manajemen pengobatan dan perawatan pasien sehingga keluarga dapat memberikan dukungan secara efektif pada pasien.
Copyrights © 2023