Garuda - Garba Rujukan Digital

p-Index From 2020 - 2025

3.89

P-Index

This Author published in this journals

All Journal Jurnal Kesehatan Mesencephalon Jurnal Kesehatan Mesencephalon JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Nursing Sciences Journal Well Being Journal of Education Research Prima Wiyata Health Literasi Kesehatan Husada: Jurnal Informasi Ilmu Kesehatan Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Jurnal Abdimas Pamenang Prosiding Konferensi Nasional Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada

Nanang Bagus Sasmito

Bachelor Of Nursing Science Program, College Of Health Sciences Of Husada Jombang

Author-ID : 2622421

Humanities Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Education Health Professions Immunology & microbiology Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Medicine & Pharmacology Neuroscience Nursing Physics Public Health Social Sciences Veterinary Other

Published : 26 Documents Claim Missing Document

Claim Missing Document

Articles

1 2 3

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OUTCOME PASIEN CEDERA KEPALA YANG DIRUJUK DI IGD RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG MELALUI PENDEKATAN MODEL INTERPERSONAL NURSINGHELDEGRAD E. PEPLAU Sasmito, Nanang Bagus; Wihastuti, Titin Andri; Kristianto, Heri
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.565 KB)

Abstract : Head injuries will affect more serious disorder compared with other organ traumatic. Lack of nurse competences, particularly on identify the early sign of critical head injuries and misunderstood of onset head injuries happened with the patient, will cause delays to give precise treatment and decision for the patient, such as giving reference to other hospital. The objective of this study is to analyze the influencing factor related to outcome of head injury patient in RSUD dr. Iskak Tulungagung using Interpersonal Interpersonal Nursing Model by Heldegrad E. Peplau approach. This research used analytical analytics comparative with cross-sectional approch. The data collected by purposive sampling and finally 78 respondent were included in this research. With regard to outcome of head injury patient whose referenced in, the bivariat analysis result showed conditions patients a head injury (p-value 0,005), assistance referral (p-value 0,042), the distnace referral (p value 0,020), and time referral (p value 0,006). In addition, the regression analysis showed variable pattients condition the most dominant relating to outcome patients a head injury referred (p value 0,001 and OR 16.184). The decrease of GCS value for patients who reference at other hospital indicated the deterioration of their condition. Hence, the values of GCS was important indication to be noticed.When in every phase in interpersonal nursing implementation well in patients referred to a head injury, so outcome head injuries with the glasgow outcome scale would be good.Key Word : Outcome Patient Head Injuries, Referrals, Interpersonal Nursing.Â Abstrak : Cedera kepala akan memberikan gangguan yang sifatnya lebih kompleksbila dibandingkan dengan trauma pada organ tubuh lainnya. Minimnya kompetensi yang dimiliki perawat dalam mengenali tanda dini kegawatan cedera kepala dan tidak memahami onset cedera kepala yang dialami oleh korban memberi dampak pada keterlambatan tindakan segara yang harus diberikan kepada pasien cedera kepala, salah satunya dalam membuat keputusan rujukan.Beberapa hal yang dapat mengurangi dampak dari pelaksanaanrujukan pasien yang tidak optimal, perlu disusun manajemenrujukan pasien gawat darurat yang berfungsi sebagai kerangka acuan bagi petugas kesehatan terlebih lagiperawat. Salah satu teori model keperawatan yang menunjang dan mengembangkan pelaksanaan rujukan adalah teori interpersonal relations in nursingdari Heldegard E Peplau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk di IGD RSUDdr. Iskak Tulungagung melalui pendekatan model interpersonal nursing Heldegrad E. Peplau. Metode dalam penelitian ini adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 78 responden dengan menggunakan purposive sampling. Dari analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk adalah tingkat kesadaran pasien cedera kepala (p value 0,005), pendampingan saat merujuk (p value 0,042), jarak rujukan (p value 0,020) dan faktor waktu yang ditempuh (p value 0,006). Hasil analisis uji regresi logistik menunjukkan faktor kondisi pasien yang paling dominan berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk (p value 0,001 dan nilai OR 16.184). Pasien cedera kepala mengalami penurunan nilai GCS pada saat dirujuk merupakan petunjuk bahwa terjadi perburukan kondisi pasien, sehingga nilai GCS menjadi parameter yang penting utnuk diperhatikan. Sehingga apabila dalam setiap fase dalam interpersonal nursing dapat dilaksanakan dengan baik pada pasien cedera kepala yang dirujuk, maka outcome cedera kepala dengan penilaian glasgow outcome scale akan baik.Kata Kunci : Outcome Pasien Cedera Kepala, Rujukan, Interpersonal Nursing.

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Puskesmas Perawatan Geser Seram Timur Kaplale, Tasim; Kurniawan, Vendi Eko; Sasmito, Nanang Bagus; Rozi, Fahrur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.842 KB)

Kejadian kasus Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari sehingga petugas kesehatan sebagai garis depan semakin tertekan karena meningkatnya beban kerja, mengkhawatirkan kesehatan mereka, dan keluarga. Satu hal yang dapat menyebabkan petugas kesehatan akan mengalami peningkatan kecemasan, salah satunya adalah kurangnya Alat Pelindung Diri. Rasa panik dan rasa takut merupakan bagian dari aspek emosional, sedangkan aspek mental atau kognitif yaitu timbulnya gangguan terhadap perhatian, rasa khawatir, ketidakteraturan dalam berpikir, dan merasa binggung. Sehingga dari kejadian Covid-19 ini tenaga kesehatan merasa tertekan dan khawatir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat kecemasan petugas kesehatan dalam pencegahan Covid - 19 di Puskesmas Perawatan Geser Kecamatan Seram Timur Kabupaten Seram. Metode dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 26 responden dengan menggunakan purposive sampling. Dari analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan petugas kesehatan dalam pencegahan Covid â€“ 19. Faktor umur dengan uji statistik rank spearman (?value = 0,038), faktor jenis kelamin dengan uji statistik chi square (? value = 0,336), faktor status pernikahan dengan uji statistik chi square (? value = 0,528), faktor ketersediaan alat pelindung diri dengan uji statistik rank spearman (?value = 0,025) dan faktor tingkat pengetahuan dengan uji statistik rank spearman (?value = 0,007). Hal â€“ hal tersebut penting untuk dilakukan pendekatan secara psikologis mencegah masalah kecemasan pada tenaga kesehatan untuk penanganan pandemi COVID - 19, sehingga tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya tidak merasa khawatir yang berlebihan terhadap dirinya sendiri bahkan dengan anggota keluarga mereka.

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OUTCOME PASIEN CEDERA KEPALA YANG DIRUJUK DI IGD RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG MELALUI PENDEKATAN MODEL INTERPERSONAL NURSINGHELDEGRAD E. PEPLAU Nanang Bagus Sasmito; Titin Andri Wihastuti; Heri Kristianto
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Abstract : Head injuries will affect more serious disorder compared with other organ traumatic. Lack of nurse competences, particularly on identify the early sign of critical head injuries and misunderstood of onset head injuries happened with the patient, will cause delays to give precise treatment and decision for the patient, such as giving reference to other hospital. The objective of this study is to analyze the influencing factor related to outcome of head injury patient in RSUD dr. Iskak Tulungagung using Interpersonal Interpersonal Nursing Model by Heldegrad E. Peplau approach. This research used analytical analytics comparative with cross-sectional approch. The data collected by purposive sampling and finally 78 respondent were included in this research. With regard to outcome of head injury patient whose referenced in, the bivariat analysis result showed conditions patients a head injury (p-value 0,005), assistance referral (p-value 0,042), the distnace referral (p value 0,020), and time referral (p value 0,006). In addition, the regression analysis showed variable pattients condition the most dominant relating to outcome patients a head injury referred (p value 0,001 and OR 16.184). The decrease of GCS value for patients who reference at other hospital indicated the deterioration of their condition. Hence, the values of GCS was important indication to be noticed.When in every phase in interpersonal nursing implementation well in patients referred to a head injury, so outcome head injuries with the glasgow outcome scale would be good.Key Word : Outcome Patient Head Injuries, Referrals, Interpersonal Nursing. Abstrak : Cedera kepala akan memberikan gangguan yang sifatnya lebih kompleksbila dibandingkan dengan trauma pada organ tubuh lainnya. Minimnya kompetensi yang dimiliki perawat dalam mengenali tanda dini kegawatan cedera kepala dan tidak memahami onset cedera kepala yang dialami oleh korban memberi dampak pada keterlambatan tindakan segara yang harus diberikan kepada pasien cedera kepala, salah satunya dalam membuat keputusan rujukan.Beberapa hal yang dapat mengurangi dampak dari pelaksanaanrujukan pasien yang tidak optimal, perlu disusun manajemenrujukan pasien gawat darurat yang berfungsi sebagai kerangka acuan bagi petugas kesehatan terlebih lagiperawat. Salah satu teori model keperawatan yang menunjang dan mengembangkan pelaksanaan rujukan adalah teori interpersonal relations in nursingdari Heldegard E Peplau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk di IGD RSUDdr. Iskak Tulungagung melalui pendekatan model interpersonal nursing Heldegrad E. Peplau. Metode dalam penelitian ini adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 78 responden dengan menggunakan purposive sampling. Dari analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk adalah tingkat kesadaran pasien cedera kepala (p value 0,005), pendampingan saat merujuk (p value 0,042), jarak rujukan (p value 0,020) dan faktor waktu yang ditempuh (p value 0,006). Hasil analisis uji regresi logistik menunjukkan faktor kondisi pasien yang paling dominan berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk (p value 0,001 dan nilai OR 16.184). Pasien cedera kepala mengalami penurunan nilai GCS pada saat dirujuk merupakan petunjuk bahwa terjadi perburukan kondisi pasien, sehingga nilai GCS menjadi parameter yang penting utnuk diperhatikan. Sehingga apabila dalam setiap fase dalam interpersonal nursing dapat dilaksanakan dengan baik pada pasien cedera kepala yang dirujuk, maka outcome cedera kepala dengan penilaian glasgow outcome scale akan baik.Kata Kunci : Outcome Pasien Cedera Kepala, Rujukan, Interpersonal Nursing.

Syndicate Group Discussion Combination with Brain Gym on Anxiety in Pulmonary Tuberculosis: Quasy Experiment Study Putri Santoso, Shelfi Dwi Retnani; Sasmito, Nanang Bagus
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 1: June 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

East Java is the province in Indonesia with the 2nd most BTA+ lung TB in 2018. The Programs that have been developed and carried out by the government have no programs that are able to overcome the psychological problems of people with TB. Intervention is needed to address the anxiety problems of pulmonary TB clients so that the treatment and therapy that must be undergone by the sufferer can run effectively. The purpose of this study was to identify the effect of syndicate group discussion combination with brain gym on anxiety in pulmonary TB. In a quasi-experimental study with pre and post-test design, 60 participants (30 in the treatment group and 30 in the control group) were selected by convenience sampling. The instrument used HARS. Data analysis used is the Mann Whitney and Wilcoxon Sign Rank Test. The mean scores about anxiety before and after the intervention of the treatment group (30,63 to 9,97)) and control group (31,03 to 20,73). Wilcoxon test result showed that this intervention significantly decreases anxiety (p=0,001). And Mann Whitney result showed a difference in anxiety between the treatment and control group (p=0,001). This combination can be applied to decrease the anxiety of clients with lung TB. Further research is needed on the same intervention, but the addition of a cortisol hormone assessment in assessing anxiety in clients as one of the variables. Abstrak: Jawa Timur merupakan provinsi di Indonesia dengan posisi ke-2 kejadian BTA+ kasus TB paru di Tahun 2018. Program-program yang dikembangkan dan dilakukan oleh pemerintah belum ada mengenai penatalaksanaan tentang masalah psikologis penderita TB paru. DIperlukan intervensi untuk mengatasi masalah kecemasan klien TB, supaya pengobatan dan terapi yang wajib dijalani klien TB dapat berjalan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh syndicate group discussion kombinasi brain gym terhadap kecemasan pada klien TB paru. Penelitian Quasi experiment dengan rancangan pre dan post design, 60 responden (30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol) dipilih dengan teknik convenience sampling. Instrumen menggunakan HARS. Analisa data menggunakan Mann Whitney dan Wilcoxon Sign Rank Test. Nilai rata-rata kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi kelompok perlakuan (30,63 ke 9,97) dan kelompok kontrol (31,03 ke 20,73). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan intervensi ini secara signifikan menurunkan kecemasan (p=0,001). Dan Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ada perbedaan kecemasan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Kombinasi ini dapat diaplikasikan untuk menurunkan kecemasan pada klien dengan TB paru. Penelitian selanjutnya, dengan intervensi yang sama, dapat menambahkan nilai hormone kortisol sebagai salah satu variabel penilaian kecemasan.

Improving the Ability to Identify the Degree of Severity of Trauma by Nurses at the Peterongan Health Center Jombang Regency: Peningkatan Kemampuan Identifikasi Derajat Keparahan Trauma Oleh Perawat Di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang Prawito,S.Kep.,Ns.,M.Kep; Nanang Bagus Sasmito
Jurnal Kesehatan dr. Soebandi Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan dr. Soebandi
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/jkds.v10i1.344

BackgroundDetermination of the severity of trauma patients as a basis for treatment to prevent worsening of the patient's condition, determining prognosis, the basis for determining appropriate treatment, as well as flagging or a sign of patients with the need for immediate resuscitation and immediate surgery. The purpose of this study was to measure the ability of nurses to identify the severity of trauma and evaluate the improvement in their abilities after an intervention in the form of learning and simulation.MethodThe method used in this study is a quasi-experimental study with a pretest-posttest design approach. The research will use the Peterongan Health Center in Jombang Regency. The total population is 26 nurses. Respondents used are 25 nurses. The sampling technique used is purposive sampling.ResultsPretest data on the ability of nurses to identify the severity of trauma showed that most (68%) were in the poor category. Posttest data on the ability of nurses to identify the severity of trauma showed that most (84%) were in the Good Category.AnalysisAnalysis of the data used in this study using the Wilcoxon sign Rank test showed the value of the 2 tiled sign of 0.000. This shows that there is a significant difference between the pretest and posttest data.DiscussionNurse's ability to identify severity. Measurements were carried out and identified based on the cognitive, affective and psychomotor domains. The ability of nurses increased after receiving interventions in the form of learning and training on simulation methods.Keywords: Simulation, Nurse Ability

Faktor Hubungan Kesiapsiagaan Keluarga dalam Menghadapi Dampak Bencana Sasmito, Nanang Bagus; Ns, Prawito
Journal of Education Research Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i1.129

Bencana dapat terjadi setiap saat di bagian manapun di dunia dengan dampak yang dramatik pada individu, keluarga dan masyarakat sehingga terjadi ancaman pada kualitas kehidupan. Bencana memberikan pengaruh yang sangat besar pada manusia dan lingkungan sekitarnya seperti kematian masal, kecacatan, kelaparan, kemiskinan dan kehancuran infrastruktur. Kesiapsiagaan dapat mengurangi kerugian dan penderitaan akibat bencana. Penguatan kesiapsiagaan bencana merupakan prioritas utama dari program manajemen bencana pemerintah di tingkat Nasional maupun daerah. Indonesia menunjukan masih lemahnya upaya kesiapsiagaan dan penanganan darurat untuk menghadapi bencana secara mandiri dan proaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis faktor-faktor yang yang berhubungan dengan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi dampak bencana di Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Desain penelitian yang digunalan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di empat kelurahan pada Kecamatan Bareng yaitu Kelurahan Banjaragung, Kelurahan Bareng, Kelurahan Jenisgelaran dan Kelurahan Karangan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah systematik random sampling dengan perkiraan jumlah besar sampel adal 113 Kepala Keluarga. Ada hubungan antara pengetahuan dengan dengan kesiapsiagaan dengan nilai p = 0,005 dan ada hubungan antara sikap dengan dengan kesiapsiagaan bencana dengan nilai p = 0,000 dan ada hubungan antara modal sosial dengan dengan kesiapsiagaan bencana nilai p = 0,000 serta modal sosial mempunyai kekuatan hubungan yang paling kuat di bandingkan dengan variabel pengetahuan dan sikap dengan nilai OR pengetahuan sebesar 2.520. Dalam bencana, ikatan keluarga sangat penting bagi kesiapsiagaan karena kerabat umumnya sebagai penyedia bantuan pertama. Modal sosial dapat mengurangi kemungkinan individu untuk mencari bantuan formal dari organisasi selama bencana dan meningkatkan kemungkinan tindakan sosial yang muncul untuk menanggapi kebutuhan korban bencana menemukan bahwa keluarga dengan jejaring yang baik meningkatkan kemungkinan bahwa keluarga tersebut akan membangun kembali rumah mereka setelah bencana. Tingkat ikatan modal sosial yang lebih tinggi dapat diterjemahkan ke dalam tingkat kepercayaan yang lebih besar dan norma-norma bersama yang lebih luas di antara penduduk.

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DUSUN CANGKRING DESA KEDUNGLOSARI KECAMATAN TEMBALANG KABUPATEN JOMBANG: Aktifitas Fisik dengan Kualitas Tidur Lansia Sholikhah, Dwi Uswatun; Sasmito, Nanang Bagus; Vidhiastutik, Yusiana; Wadid, Moh. Tri Widya
PRIMA WIYATA HEALTH Vol 3 No 2 (2022): Prima Wiyata Health, Juli 2022
Publisher : LPPM STIKES HUSADA JOMBANG

Increasing age of elderly people can increase the level of health problems that arise in the form of changes in physical functional abilities, changes in body systems, changes in hormone levels, psychological changes that can cause changes in sleep quality. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and sleep quality in the elderly. Design This research was correlational analytic with cross sectional design approach. The population of all patients in the Elderly Posyandu, Cangkring Subdistrict, Kedung Losari Village, Tembalang District, Jombang Regency, as many as 216 elderly. Purposive sampling technique. Respondents in this study were 54 respondents. The variables in this study were physical activity as the independent variable, and sleep quality as the dependent variable. Collecting data used a International Physical Activity Quesionnaire (IPAQ) and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data analysis used chi square. The results showed that most of the respondents had moderate physical activity as many as 35 respondents (64.8%) and most of the respondents had good sleep quality as many as 37 respondents (68.5%). The results of data analysis used the chi square test obtained the results of sig (2-tailed) p-value: 0.000 and error level (a): 0.05, so p<a so H0 was rejected and H1 was accepted, meaned that there was a relationship between physical activity and sleep quality. Regular physical activity is beneficial for improving sleep quality and getting positive health benefits. Lack of daily activities or unstructured activities will affect sleep time or sleep quality

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OLAHRAGA DENGAN MINAT BEROLAHRAGA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA ‘AISYIYAH DESA SUMENGKO, KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK Bagus Sasmito, Nanang; Rustanti, Elly; Kalimah, Siti
PRIMA WIYATA HEALTH Vol 4 No 1 (2023): Prima Wiyata Health, Januari 2023
Publisher : LPPM STIKES HUSADA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60050/pwh.v4i1.37

Sports is a form of physical activity that has a good effect on the level of human physical ability if it is carried out correctly and with direction in the sense that its implementation has been calculated based on the limitations of the human body in facing physical workload and the excess of the human body in facing increasing stress (stress). The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge about sports and the interest in exercising among the elderly at the 'Aisyiyah Posyandu for the elderly in Sumengko Village, Sukomoro District, Nganjuk Regency. The design in this research is correlation with cross sectional approach. This research was conducted on September 12, 2020, with a population of 122 respondents, a sample of 30 respondents with a purposive sampling technique. The independent variables in this study are knowledge and the dependent variable interest in exercise in the elderly. Data collection using questionnaires, data analysis using the Spearman rank test with SPSS 17 at α = 0.05. The results of the study of 30 respondents, almost all respondents have good knowledge of sports, namely 27 respondents (90%). And the rest have enough interest in exercising, namely 3 respondents (10%). Based on the Spearman rank test, it was found that the p value = 0.000 at α = 0.05 and the value of r = 0.829. Because Ha ≤ α (0.05) then Ha is accepted Ho is rejected. There is a relationship between the level of knowledge and the interest in exercising among the elderly at the 'Aisyiyah Posyandu for the elderly in Sumengko Village, Sukomoro District, Nganjuk Regency, with a very close relationship. Increasing the knowledge of the elderly about the importance of exercising will certainly motivate the elderly to exercise regularly.

HUBUNGAN TINGKAT PEGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SD PLUS DARUL ULUM JOMBANG Prastiwi, Nur Wasilatul Arhamiah Dewi; Sasmito, Nanang Bagus; Zatihulwani, Eliza Zihni
PRIMA WIYATA HEALTH Vol 5 No 2 (2024): Prima Wiyata Health, Juli 2024
Publisher : LPPM STIKES HUSADA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60050/pwh.v5i2.74

Menarche is the first menstruation that will naturally be experienced by all women and as a sign of the entry of puberty. Recently the age pf menarche is getting earlier. Thus, causing unpreparedness in terms of knowledge, attitude and readiness. So, this study aims to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes with readiness to face menarche in adolescent girls at SD Plus Darul Ulum Jombang. This study used correlational analytical method with cross sectional approach. The samples in this study were taken with a total sampling technique of 40 respondents consisting of classes IV, V and VI who had no experienced menarche. Data collection instruments in the form of questionnaires and interviews. Using univariate and bivariate data analysis using the Spearman Rank (Rho) test. The result of the univariate analysis found that the level of knowledge was sufficient for 26 respondents (65%), had a fairly good attitude of 29 respondents (72.5%) and all respondents were ready to face menarche of 40 respondents (100%). The results of the bivariate analysis showed no relationship between knowledge and readiness to face menarche (p = 0.288 > 0.05), on the contrary there was a significant relationship between attitude and readiness to face menarche (p = 0.00 < 0.005). it can be concluded that the better the level of knowledge that young women have, the better the attitude of young women who are ready to face menarche. So that this research can provide input to the school so that it can work with health workers in providing menstrual health management education in preparing menarche for adolescent girls using learning media that is easy to understand.

HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 JOMBANG Zahranie R.S, Qatrunnada Fitri; Rozi, Fahrur; Sholikhah, Dwi Uswatun; Sasmito, Nanang Bagus
PRIMA WIYATA HEALTH Vol 5 No 2 (2024): Prima Wiyata Health, Juli 2024
Publisher : LPPM STIKES HUSADA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60050/pwh.v5i2.75

Background : The state of trauma in victim who experience bullying behavior will make mental health suffer and can lead to depression. Bullying behavior isn’t only by physically hite the victim, but can be verbal such as mocking, insulting, and spreading hoax which include bully behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between bullying behavior and anxiety level in class VIII adolescents at junior high school 4 jombang. Objective : This research design use correlation analytic with a cross sectional approach. In this study, a population of 256 adolescents of SMPN 4 Jombang was obtained with a sample size of 80 respondents and using simple random sampling technique. Data collection tools in the form of questionnaire sheets and data analysis use the spearman rank test. Methods : The results of research conducted on adolescents at SMPN 4 Jombang show that almost all of the respondents experienced bullying behavior with a low category of 68 respondents (85.0%), while almost half of the respondents did not experience anxiety, 36 respondents (45.0%). Results : Based on the results of the spearman rank test, the significant value is obtained, namely < α (α = 0,05), is 0,000 < 0,05 meaning is accepted, it can be concluded that there is a significant relationship between bullying behavior and anxiety level. Conculison : Bullying behavior that occurs in adolescents of SMPN 4 Jombang is expected to understand the adverse effects of bullying and can sort out between good behavior and bad behavior to prevent bullying among schools and neighborhoods. The role of parents in the development of their children is very important so that children do not lack affection and thus prevent bullying cases from increasing.

Co-Authors Abu Bakar Amiseno, Gurit Cokro Andi Andi Asiyah, lsnaini Aziz, Aditya Nur Aminudin Choles, Shilviana Nur Dwi Uswatun Sholikhah Eliza Zihni Zatihulwani Elly Rustanti Enny Puspita Fahrur Rozi Fakhrun Nisa Fiddaroini Fitriyah, Erna Tsalasatul Gevi Melliya Sari Heri Kristianto Hidayah, Hilda Nur Indah Setyowati, Indah Kaplale, Tasim Kusuma Wijaya Ridi Putra Kusumaningrum, Umi Azizah Maabuat, Embriani Mudrikah, Mudrikah Prastiwi, Nur Wasilatul Arhamiah Dewi Prawito . Primanda Ardhiansyah Putri Santoso, Shelfi Dwi Retnani Putri, Grahita Widya Roni, Faishol Sembiring, Rinawati Shelfi Dwi Retnani Putri Santoso Siti Nur Hidayah, Siti Nur Sylvie Puspita Titin Andri Wihastuti Vendi Eko Kurniawan Wadid, Moh. Tri Widya Yusiana Vidhiastutik Zahranie R.S, Qatrunnada Fitri Zauhani Kusnul

Title

Found 26 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 26 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 26 Documents
Search