Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh perlakuan dolomit dan NPK terhadap sifat kimia baglog, pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotuss ostreatus), serta potensi pemanfaatan limbah baglog sebagai bahan pupuk organik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan : kontrol (A0), NPK 5,6 g/baglog (A1), NPK 11,2 g/baglog (A2), dolomit 5,6 g/baglog (A3) dan dolomit 11,2 g/baglog (A4), masing-masing diulang tiga kali. Parameter yang diamati meliputi kandungan C-organik, N-total, rasio C/N, P-total, K-total, pertumbuhan morfologi tubuh buah (lebar tudung, tebal tudung dan panjang batang), berat segar jamur, jumlah jamur per rumpun, berat baglog pasca panen dan rasio efisiensi biologis (REB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NPK dan dolomit berpengaruh nyata terhadap kandungan C-organik, N-total, C/N, P-total dan K-total media. Perlakuan A2 menghasilkan kadar N, P dan K tertinggi, sedangkan kadar C-organik tertinggi diperoleh pada perlakuan kontrol (A0). Namun, perlakuan NPK dan dolomit tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan morfologi maupun hasil jamur. Perlakuan dolomit dosis tinggi (A4) cenderung meningkatkan berat jamur, tetapi menurunkan REB. Limbah baglog dari perlakuan NPK (A2) memiliki kualitas kimia lebih baik untuk digunakan sebagai bahan pupuk organik. Hasil ini mengindikasikan bahwa suplementasi NPK dosis 11,2 g/baglog direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas limbah baglog, meskipun tidak meningkatkan produktivitas jamur secara siginifikan.
Copyrights © 2025