Penerjemahan bukan hanya soal memindahkan kata dari satu bahasa ke bahasa lain, tetapi menyampaikan makna, rasa, dan maksud penulis dengan setia dan tepat. Kajian ini mengupas bagaimana proses penerjemahan melibatkan banyak aspek dari penguasaan bahasa dan pemahaman budaya, hingga kepekaan terhadap konteks dan tujuan komunikasi. Dengan merujuk pada pemikiran para ahli seperti Nida, Newmark, dan Venuti, artikel ini menyoroti pentingnya akurasi, keberterimaan, dan keterbacaan dalam menentukan kualitas terjemahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur (library research). Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan menganalisis data secara mendalam melalui penelaahan terhadap sumber-sumber tertulis yang relevan. Hasil penelitian ini, menunjukkan kompetensi penerjemah yang meliputi kemampuan linguistik, wawasan budaya, dan profesionalisme menjadi penentu utama keberhasilan suatu terjemahan. Di era digital, penerjemahan juga tidak lepas dari bantuan teknologi seperti CAT tools dan LLM, namun tetap membutuhkan sentuhan manusia agar makna dan nuansa tidak hilang. Melalui pendekatan studi literatur, tulisan ini menawarkan pandangan bahwa penerjemahan sejatinya adalah kerja lintas budaya yang menggabungkan ilmu, seni, dan empati.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025