Artikel ini mengkaji potensi kacang tunggak sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan yoghurt nabati. Tren konsumsi produk pangan fungsional terutama yoghurt berbasis nabati terus meningkat di tengah isu intoleransi laktosa dan preferensi konsumen. Namun, ketergantungan pada impor kedelai yang merupakan bahan baku utama, menyebabkan fluktuasi harga dan ketersediaan. Kacang tunggak sebagai komoditas pangan lokal yang berlimpah, menawarkan solusi untuk masalah ini. Metode yang digunakan adalah literatur review dengan meninjau berbagai jurnal dan penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa kacang tunggak memiliki potensi gizi yang signifikan, menjadikannya alternatif yang layak untuk susu hewani dan kedelai. Namun, pengembangan produk ini memerlukan perhatian pada aspek teknologi pengolahan, seperti menghilangkan rasa langu dan meningkatkan tekstur serta nilai gizi. Kajian ini menyimpulkan bahwa kacang tunggak adalah pilihan yang strategis dan ekonomis untuk diversifikasi produk yoghurt nabati. Studi lebih lanjut disarankan untuk menganalisis secara mendalam faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas produk akhir yoghurt
Copyrights © 2025