Kandungan metabolit sekunder didalam biji mangga (Mangifera indica L.) varietas gedong gincu memiliki banyak potensi yang belum diteliti secara maksimal, salah satunya sebagai antibakteri yang berpotensi menjadi salah satu alternatif pengobatan antibakteri Sehingga, diperlukan skrining fitokimia dan mengetahui efektivitas dari fraksi n-heksan, etil asetat, dan butanol biji mangga (Mangifera indica L.) varietas gedong gincu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 29213. Penelitian eksperimental dengan rancangan post-test only control group design. Pembuatan konsentrasi dari fraksi n-heksan, etil asetat, dan butanol biji mangga (Mangifera indica L.) varietas Gedong Gincu (0,5%, 1%, 2%, 4%, dan 6%) diuji ke bakteri Staphylococcus aureus ATCC 29213 menggunakan metode pourplate untuk mengetahui daya hambat bakteri, yang kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, uji parametrik One Way ANOVA, dan uji lanjutan PosHoc LSD. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada fraksi n-heksan, etil asetat, dan butanol yaitu, flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, saponin. Konsentrasi 6% dari masing-masing fraksi biji mangga (Mangifera indica L.) varietas gedong gincu memiliki rerata hasil pourplate yang signifikan dalam menghambat pertumbuhan bakteri (p<0,05). Fraksi etil asetat biji mangga (Mangifera indica L.) varietas gedong gincu konsentrasi 6% memiliki daya hambat paling efektif dibandingkan dengan fraksi lainnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 29213.
Copyrights © 2025