Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara coping stres dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orang tua tunggal (single parent) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kabupaten Gorontalo. Latar belakang penelitian ini berangkat dari fenomena bahwa remaja yang dibesarkan oleh satu orang tua sering menghadapi tekanan emosional dan sosial yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Alat ukur yang digunakan berupa skala coping stres dan skala subjective well-being yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara coping stres dengan subjective well-being (r = 0,585; p < 0,01). Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin baik kemampuan remaja dalam mengelola stres, maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan subjektif yang mereka rasakan. Dengan demikian, strategi coping yang adaptif berperan penting dalam menjaga keseimbangan emosional dan meningkatkan kebahagiaan remaja dengan latar belakang keluarga single parent.
Copyrights © 2025