Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan prevalensi tinggi pada lansia. Secara global, prevalensi lansia usia ?65 tahun meningkat dari 9,3% pada tahun 2020 menjadi 10% pada tahun 2022 dan diproyeksikan mencapai 16% pada tahun 2050. Di Indonesia, prevalensi lansia pada tahun 2023 tercatat usia 60–69 tahun sebesar 63,59%, usia 70–79 tahun 27,76%, dan usia ?80 tahun 8,65%. Sementara itu, prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung meningkat dari 7,4% pada tahun 2013 menjadi 15,10% pada tahun 2018 dengan jumlah penderita 130.076 orang. Hipertensi sering disertai nyeri kepala sedang, sehingga diperlukan intervensi non-farmakologi seperti infused water mentimun yang mengandung flavonoid, kalium, dan magnesium. Tujuan: Mengevaluasi kegunaan terapi infused water mentimun sebagai intervensi non-farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri kepala dan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode: Studi kasus dilakukan pada satu pasien lansia hipertensi dengan keluhan nyeri kepala sedang. Intervensi diberikan berupa infused water mentimun 50gram dalam 250 ml air dingin, dikonsumsi sekali sehari selama tiga hari berturut-turut. Asuhan keperawatan dilakukan melalui tahapan pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil: Setelah tiga hari pemberian terapi, skala nyeri pasien menurun dari 5 menjadi 2, disertai penurunan tekanan darah yang signifikan. Pasien tampak lebih rileks, tidak lagi meringis, dan mampu beraktivitas ringan. Kesimpulan: Terapi infused water mentimun efektif sebagai intervensi non-farmakologi dalam menurunkan nyeri kepala dan tekanan darah pada lansia hipertensi, sehingga dapat menjadi pilihan intervensi pendukung dalam praktik keperawatan gerontik
Copyrights © 2025