Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Yulendasari, Rika; Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah; Pradisca, Rima Ary
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.74 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i2.3203

Abstract

ABSTRACT: RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND FAMILY HISTORY WITH CORONARY HEART DISEASE AT PUSKESMAS  BANJARSARI METRO Introduction: Based on data in coronary heart events Metro City 2018 total which is 1,309 new cases. For new diseases 190 men and 22 for women cases,  for old cases 369 men and 528 women in 2019 have a very drastic decrease, with total of new and old 229 patients with heart disease , for new diseases which is 32 men and 57 cases and women, for an old cases which is 60 cases for men and 80 cases for women.Purpose:  to known relations between physical activity and family history with coronary heart disease at Puskesmas Banjarsari Metro in 2020.Method: quantitative research type, analytical survey research plan with cross sectional approach, population and sample in research patients with heart failure are22 respondents. Univariate and bivariate data analysis used chi square test.Result : From 23 respondents, 13 respondents (56,5%) with low activity, families at risk which is 14 respondents (55,0%),  12 respondent (52,2%) with coronary heart, results of statistical tests using the chi square test obtained p-value = 0,022(< 0.05) , p-value = 0,006(< 0.05).Conclusion : Results of using the chi square test obtained p-value = 0,022(< 0.05) that means there is a relations between physical actiivity with occurrence coronary heart disease in Puskesmas Banjarsari Kota Metro 2020. Results of using the chi square test obtained p-value = 0,006(< 0.05) that means there is a relations between history of family with occurrence coronary heart disease in Puskesmas Banjarsari Kota Metro 2020. For peoples who risk of coronary heart disease (CHD) to behave healthy living by maintaining a diet by consuming foods that conform to diet coronary heart patients, avoid smoking, not consuming alcohol beverages, maintain weight stability and exercise regulary. Keywords : Knowledge, Self Care, Quality of life.       INTISARI:HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI KOTA METRO  Pendahuluan: Berdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama  sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang.Tujuan: Diketahui hubungan antara aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pasien gagal jantung sebanyak 22  responden, Analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil : Dari 23 responden dengan aktivitas kurang sebanyak 13 responden (56,5%), riwayat keluarga beresiko sebanyak 14 responden (55,0%),  jantung koroner sebanyak 12 responden (52,2%), Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) , p-value = 0,006 (< 0.05).Kesimpulan : Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) yang artinya terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value = 0,006 (< 0.05) yang artinya terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro  Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai resiko terhadap terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup sehat dengan jalan menjaga pola makan dengan jalan mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan pola diit penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur. Kata Kunci      : Pengetahuan, Self Care, Kualitas Hidup 
Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Jantung Koroner Di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020 Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Rima Ary Radisca
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel pasien gagal jantung sebanyak 23 responden. Didapat nilai p-value = 0,022 (< 0.05) ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Dan  didapat nilai p-value = 0,006 (< 0.05) ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai risiko terserang Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup  sehat,  menjaga  pola  makan, mengatur  konsumsi  makanan  yang  sesuai dengan pola diet penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur.Kata kunci : Pengetahuan, Seft Care, Kualitas Hidup
Kompres hangat jahe pada pasien asam urat: Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat di Endang Rejo Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah Rika Yulendasari; Jemy Sundoro; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy
Indonesia Berdaya Vol 1, No 2: July 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.202034

Abstract

Abstrak. Pada tahun 2018, prevalensi penyakit sendi di Lampung berada pada urutan ke-12 di Indonesia yaitu sebesar 7,2 persen. Terapi nonfarmakologi untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien hiperurisemia yaitu terapi herbal, hemeopati, akupuntur, akupresur, terapi nutrisi, refleksologi, terapi garam, dan yoga. Salah satunya terapi herbal, Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain, pengobatan asam urat bertujuan menghilangkan  keluhan  nyeri  sendi  dan peradangan dengan obat-obat yaitu pemberian kompres hangat jahe. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian kompres hangat jahe dapat untuk menurunkan rasa nyeri pada pasien Asam urat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi kompres hangat jahe. Terdapat penurunan nyeri pada pasien asam urat setelah pemberian kompres hangat jahe selama 3 hari di Kecamatan seputih agung Desa Endang Rejo, Lampung Tengah. Dengan demikian, pemberian kompres hangat jahe pada pasien asam urat sangat efektif dalam menurunkan nyeri. Abstract: In 2018, the prevalence of the joint disease in Lampung ranks 12th at Indonesia (7.2 percent). Nonpharmacological therapy to accelerate the healing process in hyperuricemia patients, namely herbal therapy, homeopathy, acupuncture, acupressure, nutritional therapy, reflexology, salt therapy, and yoga. One of them is herbal therapy, treatment is done early so that no joint damage or other complications occur, gout treatment aims to eliminate complaints of joint pain and inflammation with drugs that are giving warm compresses of ginger. The purpose after counseling and demonstration, it is expected that the provision of warm ginger compresses can reduce pain in gout patients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of warm compresses of ginger. There was a decrease in pain in gout patients after giving warm ginger compresses for 3 days at seputih agung Endang Rejo, Central Lampung. Thus, the administration of warm ginger in patients with gout is very effective in reducing pain.
Penyuluhan manfaat buah naga merah dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus Eka Yudha Chrisanto; Megah Rachmawati; Rika Yulendasari
Indonesia Berdaya Vol 1, No 2: July 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.202041

Abstract

Abstrak. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015, prevalensi jumlah DM di dunia sebesar 8,8 persen dengan jumlah penderita sebesar 415 juta penderita dan pada 2040 diperkirakan akan meningkat sejumlah 642 juta penderita (10,4 persen) (IDF, 2015). Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-7 penderita diabetes terbanyak di dunia. Salah satu buah yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan diet penderita diabetes melitus adalah buah naga yang memiliki keunggulan yaitu kaya serat dan antioksidan. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pembuatan jus buah naga merah dapat untuk menurunkan kadar glukosa pada klien diabetes melitus. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pemberian buah naga merah. Terdapat penurunan kadar glukosa pada klien diabetes melitus setelah pemberian buah naga merah selama 10 hari di Bandar Lampung. Dengan demikian, pemberian buah naga merah pada klien diabetes melitus sangat efektif dalam menurunkan glukosa.  Abstract: According to the International Diabetes Federation (IDF) in 2015, the prevalence of DM in the world (8.8 percent) with the number of sufferers at 415 million and 2040 it was expected to increase by 642 million patients (10.4 percent). While Indonesia ranks 7th most diabetics in the world. One of the fruits that can be used to improve the diet of diabetics is a dragon fruit that has the advantage of being rich in fiber and antioxidants. The Purpose after counseling and demonstration is expected to make red dragon fruit juice can reduce glucose levels in diabetes mellitus clients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations giving red dragon fruit. There is a decrease in glucose levels in diabetes mellitus clients after giving red dragon fruit for 10 days at Bandar Lampung. Thus, giving red dragon fruit to diabetes mellitus clients is very effective in reducing glucose. 
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP HOSPITALISASI PADA ANAK Linawati Novikasari; Rika Yulendasari; Eva Maryana
Malahayati Nursing Journal Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.429 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v1i2.1442

Abstract

ABSTRACT: THERAPEUTIC COMMUNICATION ON THE LEVEL OF ANXIETY IN SCHOOL AGE CHILDREN (7-13 YEARS) IN DKT TK IV HOSPITAL 02.07.04 BANDAR LAMPUNG Background: Hospitalization causes the child to experience separation from the family. Children experience anxiety and stress, estimated at more than 50% of 5 million. This makes a child feel fear, feel threatened, lonely, anxious, and anxious.Purose: The influence of therapeutic communication on the level of anxiety in school age children (7-13 years) in DKT TK IV Hospital 02.07.04 Bandar Lampung.Methods: Quantitative research type, quasi experimental design with one group pretest-posttest. In February (2017) children aged 7-13 years who treated were 56 people. If the population is small or to reduce errors in the study then the entire population is sampled. The sampling technique uses accidental sampling. Data taken with observation sheet. Data analysis using t- test.Results: The results before the therapeutic communication was given the average anxiety level due to hospitalization in preschoolers is mean 10.79. Once given is mean 8.11.Conclusion: There is influence of terapeutik communication on the level of anxiety due to hospitalization at school-age children at DKT TK IV Hospital 02.07.04 Bandar Lampung 2017 (t table 2.679> t arithmetic 1,276 p-value = 0.00). With the mean difference value is 2.68 It is suggested to the hospital to improve the skill of the nurse by engaging in seminar or training activity especially related to handling of hospitalization in children. Keywords: Hospitalization, Therapeutic INTISARI: PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP HOSPITALISASI PADA ANAK  Latar belakang: Hospitalisasi menyebabkan anak mengalami perpisahan dengan keluarga. anak mengalami kecemasan dan stress, diperkirakan lebih dari 50% dari 5 juta. Hal ini membuat seorang anak akan merasakan ketakutan, merasa terancam, sepi, gelisah, dan cemas.Tujuan: Mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pada anak sekolah usia (7-13 tahun) di Rumah Sakit DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, desain quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest. Dalam bulan Februari (2017) anak usia 7-13 tahun yang di rawat berjumlah 56 orang. Jika populasi sedikit atau untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian maka seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Data diambil dengan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji t-test.Hasil: Hasil penelitian sebelum diberikan komunikasi terapeutik rata-rata  tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah adalah mean 10,79. Setelah diberikan adalah mean  8,11.Kesimpulan: Ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah di Rumah Sakit DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung tahun 2017 (t tabel 2,679 > t hitung 1,276 p–value = 0,00). Dengan nilai beda mean adalah 2,68 Disarankan kepada rumah sakit meningkatkan keterampilan perawat dengan mengikutsertakan dalam kegiatan seminar atau pelatihan tentang penanganan hospitalisasi pada anak. Kata Kunci : Hospitalisasi, Komunikasi Terapeutik.
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Pendidikan Individual Tentang Pengetahuan Pola Makan Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Kabupaten Lampung Selatan Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Apriana Wulandari
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 4 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.777 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i4.1633

Abstract

ABSTRACT: THE EFFECTIVITY OF HEALTH EDUCATION USING INDIVIDUAL EDUCATION METHOD ABOUT DIETARY KNOWLEDGE ON HYPERTENSION PATIENTS AT THE WORKING AREA BANJAR AGUNG JATI AGUNG INPATIENT HEALTH CENTRE OF SOUTH LAMPUNG REGENCY  Introduction: Hypertension is the main risk factors for heart failure in addition to causing heart failure, hypertension can result in kidney failure and cerebrovascular disease. Hypertension also causes high morbidity and mortality rates until it is called as the Silent Killer (Nurnaini, 2015). hypertension is very closely related to lifestyle factors and dietary habit. Hypertension is the second most common disease with a total of 1867 cases in Banjar Agung Inpatient Health Center in 2018.Purpose: Known the effectivity of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019.Method: This research is Experimental with Quasy Experiment approach. The research population was all hypertension sufferers at Banjar Agung Health Center as many as 83 people with a sample of 30 respondents. Sampling using minimum sampling.data analysis with t-test.Result : The frequency distribution of respondents who mostly participated in health education was 36-40 years old as many as 10 people (33.3%), high school education as many as 13 people (43.3%), males as many as 16 people (53.5%) working status as many as 23 people (76.7%). Obtained the average knowledge of respondents before health education was 12.97 with a standard deviation of 2.619 and the average knowledge of respondents after health education was 19.97 with a standard deviation of 2.375, the statistical test results obtained t-test> t table, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p -value < α = 0.05).Conclusion    : There was the influence of health education using individual education methods about dietary knowledge in patients with hypertension in BanjarAgungJatiAgung Inpatient Health Center of South Lampung Regency Year of 2019. Health centers are advised to increase the intensity of health education and home visits to patients with hypertension. Keywords     : Health education, Knowledge, Hypertension    INTISARI: EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE PENDIDIKAN INDIVIDUAL TENTANG PENGETAHUAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP BANJAR AGUNG JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN  Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Hipertensi juga menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi hingga dijuluki sebagai The Silent Killer (Nuraini, 2015). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Penyakit hipertensi merupakan penyakit terbanyak kedua dengan jumlah sebanyak 1867 kasus di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung.Tujuan: Diketahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan metode pendidikan individual tentang pengetahuan pola makan pada penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Lampung Selatan.Metode: penelitian ini adalah Eksperimental dengan pendekatan Quasy Eksperiment. Populasi penelitian ini adalah semua penderita hipertensidi Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung sebanyak 83 orang dengan jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan minimum sampling. Analisis data dengan  uji t test.Hasil: Distribusi frekuensi responden yang terbanyak mengikuti pendidikan kesehatan adalah  usia 36-40 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), pendidikan SMAsebanyak 13 orang (43,3%), laki-laki sebanyak 16 orang (53,3%) status bekerja sebanyak 23 orang (76,7%).Diperoleh rata-rata pengetahuan responden sebelum pendidikan kesehatan  adalah 12,97 dengan standar deviasi 2,619 dan rata-rata pengetahuan responden sesudahpendidikan kesehatan  adalah 19,97 dengan standar deviasi 2,375, hasil uji statistik didapatkan t-test> t tabel, 13,272> 1,697 p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05)Kesimpulan: Ada Pengaruh pendidikan individual terhadap Pengetahuan pola makan penderita hipertensi di Puskesmas Rawat Inap Banjar Agung Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Disarankan Puskesmas untuk meningkatkan intensitas pendidikan kesehatan dan home visite kepada penderita hipertensi. Kata Kunci    :Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Hipertensi
PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP NEUROPATI PERIFER PENDERITA DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN SKORT IpTT (IPSWICH TOUCH TEST) DI WILAYAH KERJA METRO PUSAT Rika Yulendasari; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; Herlinda Herlinda
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.176 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i2.1648

Abstract

ABSTRACT : THE EFFECT OF FOOT GYM ON NEUROPATH PERIFER DIABETES MELLITUS PATIENTS USING IPTT SCORES (IPSWICH TOUCH TEST)IN WORKING AREA OF HEALTH CENTERCENTRAL METRO 2019 Introduction: Diabetes mellitus is a disease caused by a relative or absolute lack of insulin. About 1.6 million deaths in the world are directly caused by diabetes and 2.2 million deaths due to diabetes complications. Complications that are experienced by people with diabetes mellitus are changes in the peripheral nervous system, peripheral neuropathy. The prevalence of neuropathy in diabetics reaches more than 90% or almost all diabetics experience it. One way that is believed to help overcome peripheral neuropathy is through foot exercises.Objective: Knowing the effect of foot exercises on peripheral neuropathy of people with diabetes mellitus using the IpTT score (Ipswich Touch Test) in the Center Health Metro 2019.Method: The type of research used was quantitative, pre-experimental design, one group pretest-posttest design. The population in this study were 326 people with diabetes mellitus, the sample size was 21 people, the sampling technique used was purposive sampling. Analysis using paired t-test.Result: The results showed the average score of the Ipswich Touch Test (IpTT) pretest was 2.43±1.076 and posttest 3.24±1.179, the mean difference was 0.810±0.602; p-value 0,000 (p <a0.05).Conclusion: there is the effect of foot exercises on peripheral neuropathy of people with diabetes mellitus using the IpTT score. For people with diabetes mellitus, they should be able to do foot exercises on a regular basis so that the blood circulation of the foot is smooth and does not experience peripheral neuropathy so that it can be avoided from the occurrence of foot ulcers.Keywords   : Foot exercises, peripheral neuropathy, diabetes mellitus  INTISARI : PENGARUH SENAM KAKI TERHADAP NEUROPATI PERIFER PENDERITA DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN SKOR IpTT (IPSWICH TOUCH TEST) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS METRO PUSAT TAHUN 2019 Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolute. Sekitar 1,6 juta kematian di dunia secara langsung disebabkan oleh diabetes dan 2,2 juta kematian yang disebabkan komplikasi diabetes. Komplikasi yang banyak dialami penderita diabetes mellitus adalah terjadinya perubahan pada sistem saraf perifer yaitu neuropati perifer. Prevalensi untuk terjadinya neuropati pada penderita diabetes mencapai lebih dari 90% atau hampir semua penderita diabetes mengalaminya. Salah satu cara yang dipercaya dapat membantu mengatasi neuropati perifer adalah melalui senam kaki.Tujuan: Diketahuinya pengaruh senam kaki terhadap neuropati perifer penderita diabetes mellitus menggunakan skor IpTT (Ipswich Touch Test) di Wilayah Kerja Puskesmas Metro Pusat tahun 2019.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, desain pre experimental rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang berjumlah 326 orang, besar sampel yang diambil sebanyak 21 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis menggunakan uji paired t-test.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor Ipswich Touch Test (IpTT) pretest 2,43±1,076 dan posttest 3,24±1,179, selisih mean 0,810±0,602; p-value 0,000 (p<a0,05).Kesimpulan: ada pengaruh senam kaki terhadap neuropati perifer penderita diabetes mellitus menggunakan skor IpTT. Bagi penderita diabetes mellitus hendaknya dapat melakukan senam kaki secara rutin agar sirkulasi darah kaki lancar dan tidak mengalami gangguan neuropati perifer sehingga dapat terhindari dari terjadinya ulkus kaki.Kata Kunci   : Senam kaki, neuropati perifer, diabetes mellitus
HUBUNGAN DIABETES MELLITUS PADA KLIEN YANG MENGGUNAKAN INSULIN DENGAN GEJALA OSTEOARTHRITIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Andoko Andoko; Dessy Hermawan; Rika Yulendasari
Malahayati Nursing Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.54 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v1i1.834

Abstract

ABSTRACT : DIABETES MELLITUS RELATIONSHIP IN CLIENTS USING INSULIN WITH SYMPTOMS OSTEOARTHRITIS IN DR. H. ABDULMOELOEK PROVINSI LAMPUNGYEAR 2018 Background : Based on data from Lampung  Provincial Health Office, pravelensi of insulin-dependent diabetes mellitus in Lampung Province in 2015 amounted to 123 clients who were hospitalized, while client  with outpatient as many 40 people. In 2016, the number of outpatient visits in patients with diabetes mellitus amounted to 28 people, while in hospitalization increased to 185 clients (Provincial Health Office of Lampung, 2016).Purpose : The purpose of this study is to know the relationship of diabetes mellitus in clients who use insulin with symptoms of osteoarthritis in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province Year 2018.Method : This type of research is quantitative (non-experimental). The design of this study was an analytical survey using the cross sectional approach, the population of all diabetic patients using insulin in Dr. H. Abdul Moeloek Province 2018 as many as 214 people and got the number of samples of 59 respondents, the sampling technique in this study is simple random sampling, statistical test using chi-square test.Result : The result of chi square statistic test obtained P-Value <α (0,02 <0,05) then H0 is rejected. So it can be concluded there is a relationship of diabetes mellitus in patients who use insulin with the incidence oeteoartritis in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province Year 2018 with Odds Ratio (OR) = 2.037.Conclusion : Suggestions can be used as an information and input material to improve the patient's knowledge of using insulin, which can affect weight gain, and affect lower extremity and muscle function, thus causing symptoms of osteoarthritis.Keywords: Diabetes Mellitus, Insulin, OsteoarthritisABSTRACT : DIABETES MELLITUS RELATIONSHIP IN CLIENTS USING INSULIN WITH SYMPTOMS OSTEOARTHRITIS IN DR. H. ABDULMOELOEK PROVINSI LAMPUNGYEAR 2018 Background :Based on data from Lampung  Provincial Health Office, pravelensi of insulin-dependent diabetes mellitus in Lampung Province in 2015 amounted to 123 clients who were hospitalized, while client  with outpatient as many 40 people. In 2016, the number of outpatient visits in patients with diabetes mellitus amounted to 28 people, while in hospitalization increased to 185 clients (Provincial Health Office of Lampung, 2016). Purpose :The purpose of this study is to know the relationship of diabetes mellitus in clients who use insulin with symptoms of osteoarthritis in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province Year 2018.Method :This type of research is quantitative (non-experimental). The design of this study was an analytical survey using the cross sectional approach, the population of all diabetic patients using insulin in Dr. H. Abdul Moeloek Province 2018 as many as 214 people and got the number of samples of 59 respondents, the sampling technique in this study is simple random sampling, statistical test using chi-square test.Result :The result of chi square statistic test obtained P-Value <α (0,02 <0,05) then H0 is rejected. So it can be concluded there is a relationship of diabetes mellitus in patients who use insulin with the incidence oeteoartritis in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province Year 2018 with Odds Ratio (OR) = 2.037.Conclusion :Suggestions can be used as an information and input material to improve the patient's knowledge of using insulin, which can affect weight gain, and affect lower extremity and muscle function, thus causing symptoms of osteoarthritis.Keywords: Diabetes Mellitus, Insulin, Osteoarthritis
Perbedaan Efektifitas Foot Massage Dan Progressive Muscle Relaxation Terhadap Penurunan Tekanan Darah Dan Kecemasan Penderita Hipertensi Gustini Gustini; Djunizar Djamaludin; Rika Yulendasari
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.04 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.3079

Abstract

ABSTRACT: THE DIFFERENCE BETWEEN FOOT MASSAGE AND PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION EFFECTIVENESS ON REDUCTION OF BLOOD PRESSURE AND ANXIETY OF HYPERTENSION  Background: Hypertension is persistent blood pressure with systolic pressure above 140 mmHg and diastolic pressure above 90 mmHg. According to WHO (World Health Organization) hypertension cases in the world has increased and in 2025 will be about 1.5 billion people. In the working of Ogan Lima Community Health Centre of North Lampung in 2019, hypertension placed the fifth rank with 19 hypertension people. The previous study obtained the result that most people with hypertension did not know about nonpharmacologic therapy to ease hypertension such as foot massage and progressive muscle relaxation (PMR).Method: This research is quantitative with two groups with intervention design. The population in this research was hypertension patients in the medical record of Ogan Lima Community Health Centre with a sample of 18 respondents. Data analysis using paired T-Test and independent T-Test.Result: This research result showed blood pressure of systole and diastole result before therapy was P-value 0,866 and 0,618, systole and diastole value after therapy was p-value 0,764 and 0,346, anxiety level before therapy was p-value 0,567 and anxiety level after therapy was p-value 0,913.Conclusion: There was no different effectivity before therapy on reduction of blood pressure (p-value 0,866 and 0,618), there was no different effectivity after therapy on reduction of blood pressure (p-value 0,567), and there was no different effectivity after therapy on anxiety (p-value 0,913). Keywords: Foot Massage; Progressive Muscle Relaxation; Blood Pressure;  Anxiety; Hypertension  INTISARI: PERBEDAAN EFEKTIFITAS FOOT MASSAGE DAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI Pendahuluan : Hipertensi adalah tekanan darah persisten dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Menurut WHO (World Health Organization) penderita hipertensi di dunia terus bertambah dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 1,5 miliar orang. Di Wilayah Kerja Puskesmas Ogan Lima Kabupaten Lampung Utara pada tahun 2019 hipertensi menempati urutan kelima dengan jumlah penderita  819 orang. Studi pendahuluan mendapatkan hasil bahwa banyak pasien hipertensi yang belum mengetahui terapi nonfarmakologis untuk mengatasi hipertensi seperti foot massage dan progressive muscle relaxation (PMR).Metode :Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan two groups with intervention design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa hipertensi dalam rekam medik Puskesmas Ogan lima dengan jumlah sampel 18 responden. Analisa data yang digunakan menggunakan uji statistik paired T-Test dan independent T-Test.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan tekanan darah nilai sistole dan diastole sebelum terapi adalah  p value 0,866 dan 0,618, nilai sistole dan diastole setelah terapi adalah p value 0,764 dan 0,346, tingkat kecemasan sebelum terapi dengan p value 0,567, dan tingkat kecemasan setelah terapi dengan p value 0,913.Simpulan : Tidak ada perbedaan efektifitas sebelum diberikan terapi terhadap penurunan tekanan darah (p value 0,866 dan 0,618),Tidak ada perbedaan efektifitas setelah diberikan terapi terhadap penurunan tekanan darah (p value 0,764 dan 0,346), Tidak ada perbedaan efektifitas sebelum diberikan terapi terhadap tingkat kecemasan (p value 0,567), dan tidak ada perbedaan efektifitas setelah diberikan terapi terhadap tingkat kecemasan ( p value 0,913). Kata Kunci: Foot Massage; Progressive Muscle relaxation; Tekanan Darah; Kecemasan;   Hipertensi
Penyuluhan Hipertensi Dan Pengukuran Kadar Gula Wanita Usia Diatas 40 Tahun Pada Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Bandar Lampung Rika Yulendasari; Rahma Elliya; Helmawati Helmawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.4960

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan kondisi medis dengan jumlah keseluruhan kasus penyakit yang terjadi di dunia bernilai tinggi. Kasus hipertensi di dunia diperkirakan  sebesar 22% dari total penduduk dunia. Hipertensi sendiri mentotali 2/3 dari penderitanya berasal dari negara ekonomi menengah ke bawah. Sedangkan diabetes adalah penyakit metabolik endokrin yang kronik progresif atau menahun, ditandai dengan adanya hiperglikemia kronik (gula darah tinggi). Indonesia menempti peringkat ke-7 dalam jumlah tertinggi diabetes tipe 2 hal ini melansir data dari International Diabetes Federation pada tahun 2020. Tujuan penyuluhan ini adalah mampu meningkatkan kesadaran para warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Bandar Lampung  untuk dapat hidup sehat dan meminimalisir dari dampak penyakit hipertensi dan dibetes mellitus. Sebagian besar peserta mendukung dan mengharapkan tindak lanjut baik dari penyuluhan. Selain itu pengukuran kadar gula pun berjalan sesuai rencana dan memperoleh hasil yang masih relatif baik meskipun masih terdapat hampir 30% dari jumlah peserta penyuluhan memiliki kadar gula di atas rata-rata. Peserta memiliki daya serap yang cukup baik dalam kegiatan ini, hal ini terlihat dari minat dan antusias peserta untuk lanjutan dari rangkaian kegiatan yang akan datang, serta menumbuhkan semangat ingin tahu dalam setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada mentor, Terjalinnya keakraban dan suasana sesama peserta maupun dengan penyuluh. Kata Kunci: Hipertensi, Diabetes Mellitus, Lapas Perempuan, Penyuluhan, Hidup sehat ABSTRACT Hypertension is a medical condition with a high number of disease cases occurring in the world. Hypertension cases in the world are estimated to reach 22% of the total world population. Hypertension itself affects 2/3 of patients from low-middle economic countries. Diabetes is a chronic progressive or chronic metabolic endocrine disease, characterized by chronic hyperglycemia (high blood sugar). Indonesia ranks 7th in the number of people with type 2 diabetes, this is according to data from the International Diabetes Federation in 2020. This counseling aims to increase awareness of the inmates of Class II-A Bandar Lampung Women's Prison to be able to live healthily and minimize the impact of disease. . hypertension and diabetes mellitus. Most of the participants were supportive and expected good follow-up from the counseling. In addition, the measurement of sugar levels went according to plan and obtained relatively good results, although there were still almost 30% of the total counseling participants had sugar levels above the average. Participants have a fairly good absorption capacity in this activity, this can be seen from the interest and enthusiasm of the participants towards the continuation of the upcoming series of activities, as well as fostering curiosity in every question asked by participants to the supervisor, the formation of intimacy and atmosphere between participants as well as with extension workers. Keywords: Hypertension, Diabetes Mellitus, Women's Prison, Counseling, Healthy Living
Co-Authors Adhani, Neisa Affandi, Muhammad Afsani , Mahda Ainur Rahma Aknes Yulyanto Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko Andoko, Andoko Antika Palupi Apriana Wulandari Aulia Rahayu, Adiah Ayu, Seftiliani Putri Ayu, Shinta Arini Bambang Hirawan Bayhaqy, Aqsol Chelda Ernita Chrisanto, Eka Yudha Cindy Desmonika Crisanto, Eka Yudha Derista Hartati Desi Risnarita Dewi Kusumaningsih Dewi Puspitasari Dhinny Novryanthi Dita Amita Dita Resi Andrianti Djamaludin, Djunizar Djamaludin, Djunizar Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaudin Edita Revine Siahaan Eka Trismiyana Eka Yudha Chrisanto Elda Warina Elliya, Rahma Emir Fajar Hizrian Erpiyana, Refsi Eva Listiyo Putri Eva Maryana Fernalia Fernalia Fransisca Melyana Gunawan, M. Ricko Gustini Gustini Hadi, Riswan Helmawati Helmawati Hepi Leo Saputra Herlinda Herlinda Herliza Hermawan, Dessy Hidayat, Asep Rahmad Indah Sari Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Jemy Sundoro Kartika Sari Wijayaningsih Keswara, Umi Romayati Khairul Rizwan, Al Khoidar Amirus Kurniasih, Dennti Lia, Melina Eka Lidya Arianti Lina, Mia Nurar Linawati Linawati Linawati Novikasari Lisa Yuliana Sari M Kelvin Alvaredo M. Arifki Zainaro Mahda Afsani Mahdi Antoni Megah Rachmawati Melyana, Fransisca Muarif, Muhammad Syamsul Muhammad Firdaus Nanda Ferdianto Nirwanto Nirwanto, Nirwanto Nova Andriyani Novikasari, Linawati Nurhamdan Arif, Idan Pradisca, Rima Ary Prasetya, Bustamil Ibnu Prasetyo, Renggo Prima Dian Furqoni Rachmawati, Yessy Rahayu Rahayu Rahmah Hidayah, Alisah Rahmatika, Ida Redia Indira Putrianti Renggo Prasetyo Renggo Prasetyo Rilyani, Rilyani Rima Ary Radisca Rita Purnama Rita Purnama Romadon, Ali Tomas RR. Ella Evrita Hestiandari Samsul Mubarok Sari, Lisa Yuliana Sari, Mentari Permata Seftiliani Putri Ayu Setiawati Setiawati Setiawati Setiawati Shinta Arini Ayu Silvia, Andi Bunga Slamet Widodo Soimah, Fitri Sri Hartati Sumbara Sumbara Taufiq Hidayat Teguh Pribadi Triyono Triyono Triyono Triyono Triyoso, Triyoso Ulandari, Putri Umsani Umsani Umsani, Umsani Utama, Putri Yolanda Wahid Tri Wahyudi Yessy Rachmawati Yogi Kurniawan, Yogi