Hipertensi adalah kondisi yang sering dijumpai di masyarakat dan merupakan kondisi berisiko tinggi karena dapat menyebabkan komplikasi bagi penderitanya. Secara medis, hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah melebihi batas normal, yaitu sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg dalam dua pengukuran yang berjarak 2 menit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperimen dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design . Penelitian ini menggunakan sampel dengan jumlah sebanyak 20 orang lansia penderita hipertensi. Instrument penelitian dengan menggunakan Standar Operasional (SOP) pemberian sari labu siam, spigmomanometer, stetoskop, lembar observasi. Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil uji statistic Wilcoxon Asymp.Sig pemberian sari labu siam pada kelompok intervensi sistolik p value=0.005 (<0.05) ada pengaruh pemberian sari labu siam terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Hasil uji statistic Wilcoxon pada kelompok kontrol (tidak diberikan sari labu siam) Asymp.Sig p value=0.059 (>0.05) tidak ada perbedaan tekanan darah pada kelompok kontrol (tidak diberikan sari labu siam) pada lansia penderita hipertensi. Hasil uji statistik Mann Whitney p value=0.000 (<0.05) artinya ada perbedaan rata-rata nilai tekanan darah pada kelompok intervensi (diberikan sari labu siam) dan kelompok kontrol (tidak diberikan sari labu siam). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian sari labu siam terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas pameungpeuk.
Copyrights © 2025