Solidaritas Yaman-Palestina kini menjadi fokus penting dalam dinamika politik Timur Tengah. Ketegangan Yaman-Israel menarik perhatian global, menunjukkan komitmen Yaman membela Palestina. Penelitian ini menganalisis pidato perang Yahya Saree menggunakan kerangka metodologi tafsir Abu Hayyan dari kitab Bahrul Muhit. Studi ini menerapkan pendekatan tekstual, linguistik, sosio-historis, logis, dan sistemik untuk mengungkap dimensi solidaritas dan resistensi dalam pidato tersebut. Penelitian bertujuan memahami solidaritas Yaman-Palestina dalam konteks regional yang lebih luas, sekaligus membuktikan efektivitas metode Abu Hayyan untuk menganalisis karya kontemporer seperti orasi politik. Hasil penelitian menunjukkan pidato Saree menggunakan konstruksi argumentatif kompleks dan diksi formal untuk menekankan solidaritas kemanusiaan dan penegakan keadilan. Analisis tekstual menemukan penggunaan istilah kunci seperti "wajib" dan "kita" yang mencerminkan kesatuan dan ketegasan sikap. Secara linguistik, pilihan diksi seperti "respons," "dukungan," dan ekspresi religius memperkuat pesan solidaritas. Analisis sosio-historis membuktikan pidato ini mencerminkan realitas politik serangan Yaman terhadap Israel, persaudaraan Islam, dan semangat melawan penindasan Palestina. Pemeriksaan logis mengungkapkan tindakan Yaman berlandaskan tanggung jawab moral, kewajiban agama, dan aspirasi rakyat dengan kepercayaan pada Allah. Secara sistemik, semua komponen pidato saling terkait menyampaikan tema solidaritas dan penolakan agresi Israel secara kohesif, memvalidasi efektivitas metodologi Abu Hayyan untuk teks politik kontemporer.
Copyrights © 2025