Implementasi pendidikan inklusi masih menghadapi tantangan terkait kesiapan guru dalam menghadapi keberagaman di kelas, terutama dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inklusi dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Faktor usia, lama pengalaman kerja di PAUD, pengalaman mengajar di kelas khusus ABK, dan latar belakang pendidikan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. dari Data responden dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan dukungan sekitar, kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru berada pada kategori tinggi. Aspek afektif memiliki skor tertinggi yang mencerminkan sikap positif guru terhadap pendidikan inklusi, sedangkan aspek kognitif memiliki skor terendah yang menunjukkan perlunya peningkatan dalam pemahaman guru. Usia guru berpengaruh signifikan terhadap aspek psikomotorik, sedangkan latar belakang pendidikan memengaruhi aspek afektif, psikomotorik, dukungan sekitar, dan total kesiapan. Temuan ini juga menunjukkan adanya peran latar belakang pendidikan religius dalam kesiapan guru inklusi. Secara praktis, hasil ini menjadi dasar pengembangan pelatihan guru PAUD yang lebih terfokus pada aspek kognitif dan psikomotorik.
Copyrights © 2025