Artikel ini membahas pelatihan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) di Flores dalam memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) untuk pembelajaran, menjembatani tradisi dengan inovasi digital. Melalui pendekatan analisis kebutuhan, diketahui bahwa 53% guru telah memiliki pengalaman dasar dengan AI, namun penggunaannya masih terbatas pada aplikasi populer seperti Canva dan ChatGPT. Sebanyak 51% guru mengidentifikasi penyusunan modul ajar/RPP sebagai beban administratif utama. Pelatihan dirancang menggunakan model ADDIE yang diadaptasi, dengan penekanan pada prinsip verifikasi (mengacu pada Kitab Suci, dokumen Gereja, dan Katekismus) dan kontekstualisasi sesuai kearifan lokal Flores. Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara daring melalui workshop interaktif, di mana peserta secara langsung mempraktikkan penggunaan berbagai tool AI. Evaluasi menunjukkan tingkat kepuasan peserta mencapai 98%, dengan 92% menyatakan pelatihan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mereka. Sebanyak 96% peserta merekomendasikan pelibatan dinas terkait untuk pelatihan yang lebih luas. Disimpulkan bahwa integrasi AI yang etis dan kontekstual dapat memberdayakan guru sebagai pendidik dan tokoh masyarakat, tanpa mengurangi peran sentral dan misi profetik mereka. Tindak lanjut yang direkomendasikan termasuk pelatihan lanjutan, pembentukan komunitas praktik, advokasi ke pemerintah, serta pengembangan bank materi berbasis AI.
Copyrights © 2025