Culture shock dikatakan sebagai kondisi seseorang yang mengalami perasaan terkejut, bingung, kadang cemas yang dirasakan seseorang ketika baru berada dalam lingkungan atau budaya yang berbeda. Gegar budaya dapat diatasi bila seseorang mampu beradaptasi dan meyesuaikan diri dengan budaya tempat individu tersebut berada, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dan lancar, perasaan lebih nyaman, serta permasalahan ketegangan akibat perbedaan budaya dapat terselesaikan. Fenomena ini terjadi dari adanya mahasiswa non pesantren yang tidak memiliki pengetahuan terkait dengan keagamaan atau yang tidak pernah mengalami belajar di pesantren menjadikan  kurang percaya diri dalam belajar di Universitas Hasyim Asy’ari yang berbasis pesantren. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1.) Apa efek dari pengaruh culture shock pada mahasiswa non pesantren di Univesitas Hasyim Asy’ari? 2.) Bagaimana pengalaman culture shock mempengaruhi adaptasi sosial dan akademik mahasiswa non pesantren di Universitas Hasyim Asy’ari? Jenis penelitian ini menggunakan Metode Kualititatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun sumber data yang didapatkan yakni wawancara langsung mahasiswa non pesantren prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Hasyim Asy’ari. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa peneliti menemukan temuan utama dalam penelitian ini yakni Transisi Antarbudaya (atau transisi budaya) merujuk pada reaksi awal individu ketika menghadapi budaya baru atau biasa disebut dengan culture shock dan proses adaptasi yang dialami individu ketika mereka berpindah dari satu lingkungan budaya ke lingkungan budaya yang berbeda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024