Pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sangat perlu dioptimalkan dengan baik di sekolah agar dapat tercipta iklim literasi yang menyenangkan bagi siswa. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut adalah dengan menyediakan sarana literasi berupa sudut baca atau pojok baca di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan pojok baca sebagai sarana literasi di dalam kelas MTs Wihdatul Ulum Bontokassi Kabupaten Gowa, manfaat pojok baca kelas dalam menunjang optimalisasi program GLS, dan hambatan sekolah dalam mengoptimalkan GLS melalui pojok baca. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah, guru bahasa Indonesia, pustakawan, dan siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati penggunaan pojok baca dan implementasi program GLS di sekolah. Analisis data dilakukan dengan melakukan interpretasi data. Teknik validasi atau keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MTs Wihdatul Ulum sudah mengimplementasikan beberapa kegiatan literasi kepada siswa, seperti kegiatan membaca di pojok baca kelas dan berkunjung ke perpustakaan. Pojok baca juga digunakan siswa pada kegiatan membaca 15 menit di kelas sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya, manfaat penggunaan pojok baca kelas adalah merangsang minat siswa untuk gemar membaca, membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajarnya, serta menguatkan fungsi perpustakaan dalam membudayakan aktivitas literasi siswa di sekolah. Adapun hambatan yang dihadapi pihak madrasah adalah kurangnya variasi koleksi buku bacaan dan kurangnya partisipasi guru dari mata pelajaran lain, selain bahasa Indonesia, untuk mengoptimalkan pemanfaatan pojok baca dan GLS.
Copyrights © 2024