Pemerintah Indonesia mengubah ujian nasional menjadi asesmen nasional pada tahun 2021. Ujian nasional tidak lagi menjadi sumber informasi yang digunakan untuk memetakan dan mengevaluasi kualitas sistem pendidikan. Menunjukkan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mengarahkan siswa ke asesmen kompetensi minimum, yang sekarang dapat diakses melalui alat pengajaran platform merdeka. AKM kelas dapat diakses oleh guru di mana pun. Sama halnya dengan AKM Nasional, AKM Kelas mengacu pada dua teks literasi: teks sastra dan teks informasi. AKM Kelas memiliki fungsi formatif untuk memahami hasil belajar individu siswa. Pada peneliti ini berkonsentrasi pada literasi teks sastra. Asesmen kemampuan literasi minimum terdiri dari tiga tingkat kognitif, yaitu menemukan informasi, memahami, dan evaluasi dan refleksi, dengan empat level kemampuan yaitu: perlu intervensi khusus, memiliki pemahaman dasar, termasuk cakap, dan sudah mahir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Satu Atap Talang Kerinci. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tulis. Teknik analisis data menggunakan Milles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini siswa yang mencapai level kognitif menemukan informasi dengan level kemampuan memiliki pemahaman dasar dengan persentase 50%, siswa yang mencapai level kognitif menemukan informasi dan memahami dengan level kemampuan termasuk cakap dengan persentase 33% dan siswa yang tidak mencapai level kognitif dengan level kemampuan perlu intervensi khusus dengan persentase 17% dan tidak ada siswa yang mencapai tiga level kognitif dengan level kemampuan sudah mahir.
Copyrights © 2024