Angka henti jantung mencapai 300.000-350.000 kejadian dan menyebabkan penderita alami kekurangan oksigen yang jika tidak ditangani secara cepat berujung pada kematian. Penanganan awal pada pasien yang mengalami henti jantung, henti napas, atau obstruksi jalan napas dengan bantuan hidup dasar (BHD). Pengalaman dimasyarakat sering terjadi keterlambatan dalam memberikan penanganan akan mengakibatkan kejadian fatal dimana korban dapat mengalami kematian di lokasi kejadian. Hal ini diakibatkan karena banyak masyarakat yang belum memahami tindakan yang harus dilakukan saat menemukan korban dengan henti nafas dan henti jantung. Penulis sebagai civitas Program Studi Pendidikan Profesi Ners dan S1 Keperawatan universitas muhammadiyah Pringsewu berinisitif mengadakan pengabdian masyarakat pada guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 1 Gading rejo dalam bentuk pelatihan BHD. Tujuan dari pelatihan BHD adalah membekali ilmu pertolongan pertama pada henti jantung dan napas pada guru SMP Muhammadiyah 1 Gading rejo sehingga apabila terjadi henti jantung dan napas pada masyarakat para guru yang telah diajarkan BHD dapat melakukan pertolongan pertama. Pelatihan dilakukan dengan memberikan materi tentang BHD dengan metode ceramah dan Tanya jawab dan mempraktikkan BHD. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang BHD dengan jumlah 80%.
Copyrights © 2023