Artikel ini membahas gagasan radikalisasi demokrasi yang penting untuk kita pahami agar dapat ditangkap dimensi “ontologi†dan ciri utamanya. Proses radikalisasi demokrasi menghasilkan karakteristik utama, yaitu demokrasi radikal dan plural. Radikalisasi demokrasi mendapatkan justifikasinya untuk merevitalisasi perjuangan sosialis melawan kapitalisme dan mempromosikan perjuangan “gerakan sosial baru†yang demokratik: gerakan perkotaan, ekologi, anti-otoritarianisme, anti-kelembagaan, feminis, anti-rasis, dan (kelompok) minoritas seksual dan regional. Konsep demokrasi memiliki dua nilai fundamental yang instrinsik, yakni: kebebasan dan persamaan.Dalam hasil kajian, didiskusikan bagaimana kedua nilai, kebebasan dan persamaan, ketika berhubungan dengan sistem dan struktur politik, dengan merujuk untuk sebagian dari premis-premis dan praxis demokrasi yang sedang berjalan. Caranya, terutama dengan memusatkan perhatian pada dimensi moral dan ekonomi tempat akar-akar dari beragam bentuk penundukan (subordination) dan penindasan (oppression) tertanam dalam masyarakat kita. Jelas bahwa penundukan dan penindasan adalah antitesa dari semua gagasan tentang kebebasan dan persamaan. Namun demikian, radikalisasi demokrasi tetap mempertahankan prinsip-prinsip etika politik berupa kebebasan dan persamaan dan menuntut prinsip ini dapat diterapkan atau dipraktekkan dengan tepat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013