Wilayah perbatasan sebagai garda terdepan negara menjadi fokus pembangunan nasional, salah satunya melalui pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). PLBN Entikong di Desa Entikong, Kabupaten Sanggau, merupakan salah satu dari tujuh PLBN prioritas yang mengalami transformasi pesat sejak 2015. Pembangunan ini tidak hanya mendorong mobilitas lintas negara dan aktivitas ekonomi, tetapi juga menyebabkan perubahan tutupan lahan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan akibat pembangunan PLBN. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), citra satelit tahun 2010, 2015, dan 2020 dianalisis melalui interpretasi visual, klasifikasi, dan overlay peta. Hasil menunjukkan perubahan signifikan pada struktur tutupan lahan. Tahun 2010, wilayah didominasi hutan dan semak belukar. Pada 2015, terjadi peningkatan permukiman dan pertanian masing-masing 17,63% dan 18,52%, sementara hutan dan semak menurun 62,33% dan 41,46%. Periode 2015"“2020 menunjukkan lonjakan permukiman sebesar 983,30% dan perkebunan 263,65%, sedangkan hutan dan semak terus menurun 11,91% dan 13,06%. Secara keseluruhan, permukiman meningkat lebih dari 1.100% dalam satu dekade, sementara hutan menyusut lebih dari 60%. Temuan ini mencerminkan dampak langsung PLBN terhadap perubahan ruang dan ekonomi perbatasan, sekaligus menegaskan pentingnya perencanaan tata ruang berkelanjutan untuk mengurangi tekanan ekologis.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025