Penelitian ini mengkaji tentang desentralisasi sebagai instrumen strategis dalam diplomasi daerah, dengan fokus pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam membangun kerja sama internasional di kawasan Asia Tenggara. Sulawesi Barat memiliki potensi unggulan di sektor perkebunan, kelautan, dan perikanan yang dapat dikembangkan melalui mekanisme paradiplomasi seperti skema Sister Province atau Sister City. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis dua rumusan masalah utama yaitu peluang yang dimiliki Pemerintah Daerah Sulawesi Barat dalam memanfaatkan desentralisasi untuk menjalin kerja sama internasional, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi peluang kerjasama tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang kerjasama internasional Provinsi Sulawesi Barat di Kawasan Asia Tenggara cukup besar, antara lain dengan negara-negara seperti Filipina, Singapura, dan Thailand, khususnya dalam pengembangan komoditas unggulan seperti kopi, kelapa, dan produk perikanan. Namun demikian, tantangan struktural seperti keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, lemahnya kelembagaan, infrastruktur penunjang ekspor yang belum optimal, serta minimnya jaringan promosi dan hubungan internasional masih menjadi tantangan utama. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi terintegrasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan mitra internasional untuk meningkatkan daya saing komoditas lokal serta memperkuat posisi Sulawesi Barat dalam diplomasi ekonomi kawasan.
Copyrights © 2025