Pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi krisis moral generasi muda di era modern. Penelitian ini bertujuan menganalisis kedudukan baiat dalam tradisi pendidikan Pesantren PERSIS dan mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan melalui proses baiat santri di MA PERSIS Matraman Jakarta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baiat merupakan tradisi khas Pesantren PERSIS yang berfungsi sebagai instrumen pendidikan karakter holistik dan terstruktur. Baiat tidak sekadar ritual verbal, melainkan proses internalisasi nilai-nilai Islami yang mengikat santri secara spiritual dan moral. Melalui 14 butir ikrar yang diucapkan rutin setiap pekan, santri diinternalisasikan dengan nilai-nilai karakter utama meliputi religiusitas, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, toleransi, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, dan gemar membaca. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan teori pendidikan karakter Thomas Lickona, pandangan Imam Al-Ghazali, dan 18 nilai karakter Kemendikbud. Kesimpulan penelitian membuktikan bahwa baiat efektif sebagai metode pendidikan karakter berbasis nilai Islam yang mencetak santri berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat
Copyrights © 2024